Pernah mendengar terapi okupasi? Dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, terapi okupasi identik dengan melatih motorik halus, seperti menulis, menggambar, dan hal-hal lain yang membutuhkan konsentrasi lebih. Terapi okupasi berasal dari kata occupation, yang artinya pekerjaan. Yang dimaksud pekerjaan di sini tak hanya meliputi profesi, tetapi juga seluruh aktivitas seperti melakukan hobi dan merawat diri (self-care). Jadi cakupan yang ditangani oleh terapis okupasi sebenarnya sangat luas, bahkan termasuk sensori intergrasi, memory training, social skill training, dan aspek psikologis. Pada ABK, terapi okupasi biasanya akan diberikan saat anak sudah mencapai level tertentu dalam terapi perilaku maupun terapi sensori intergrasi. Hanif disarankan untuk ditambah sesi terapi okupasi setelah menjalani terapi perilaku dan SI selama 1,5 tahun. Ini dikarenakan untuk menjalani terapi okupasi, anak harus bisa duduk tenang dan paham instruksi. Dalam sesi terapi permulaan, anak akan diberikan ak...