13 Mei 2024

Resensi: Critical Eleven

Ika Natassa
GPU, 2015
344 halaman

Balik lagi ke karya Ika Natassa. Berhubung semua novelnya baru-baru ini saya baca, masih fresh di ingatan. Ini buku ketiga yang saya baca setelah Heartbreak Motel dan TAOL. Kemarin akhirnya nonton juga filmnya streaming. Jadi postingan hari ini akan sekalian membahas kesan dari filmnya.
Novel ini bercerita tentang Ale dan Anya yang menjalani Long Distance Marriage. Keduanya bertemu pertama kali bertemu di pesawat, dari situ lah asal judul Critical Eleven. Tiga menit kesan pertama, dan delapan menit kesan sebelum berpisah. Kemudian karena sesuatu hal, hubungan keduanya kini berada di ujung tanduk.

Kesan novel:
Seru novel ini. Padahal temanya berat tentang konflik rumah tangga. Alurnya dibuat maju mundur antara saat harmonis (masa lampau) dan saat perang dingin (sekarang). Sudut pandangnya bergantian antara Anya dan Ale. Ini membuat perasaan saya jadi jungkir balik (bergantian antara senyam senyum sampai hampir mewek) di setiap bagiannya. Selain itu, pembaca juga terus dibuat penasaran apa sih yang sebenarnya terjadi. Endingnya pun saya rasa pas, tidak over. Rasanya seperti melihat semburat cahaya matahari setelah melewati badai lautan. Haha...agak lebay ya saya. Tapi itulah yang saya rasakan dari cerita ini.

Kesan film: 
Hhm bagus tapi feelnya berbeda. Acting dan chemistry pemainnya oke, pemainnya all-star. Ada beberapa penyesuaian cerita, antara lain adanya part tinggal di New York dan alur film nya maju sedari awal. Tapi yang paling beda adalah kesan yang saya dapat dari tokoh Ale. Di film, saya merasa Ale egois dan menyalahkan Anya berlarut-larut. Sementara versi novelnya, Ale menyesali kesalahannya dan berusaha made up dengan tetap di sisi Anya walau terus ditolak. Mungkin juga durasi filmnya terlalu singkat untuk menggambarkan transisi sikap Ale. Kemudian ending filmnya happy sampai tak menyisakan ruang untuk berimajinasi haha, sementara novelnya open ending. Saya sih lebih suka versi novel meski saya tetap nangis saat nonton filmnya. Oiya, di film ini banyak adegan mesranya *menghela nafas haha...


#day13