2 Sep 2019

Syukur (Catching Up Episode^^)


Tanggal 1 September ini genap setahun kelulusan dari Magister Akuntansi UI. Banyak hal yang terjadi selama setahun ini dan saya sangat bersyukur karenanya. Setelah lulus, saya melalui masa-masa secondment aka magang (yes, ini aturan baru setiap pegawai yang baru lulus tugas belajar wajib dimagangin selama 6 bulan-lucky me lulus september, aturan baru diberlakukan mulai kelulusan maret). Magang yang cukup seru karena tempat magang saya adalah unit eselon 2 terjauh di BPPK yakni Pusdiklat AP di Ciawi, Bogor. Tiap hari pulang pergi Tangsel-Ciawi, merasakan kemacetan di JORR setiap kali hujan deras, sungguh perjuangan menuju kantor hehe... Salut sama temen-temen di Pusdiklat AP yang menjalaninya sekian lama, semoga segera didekatkan dengan rumah ya...

Nikmat lain yang saya peroleh ketika magang adalah kehamilan kedua. Kehamilan yang ditunggu sejak ratusan purnama lalu (lebay.com tapi bener loh selisihnya 11 tahun dengan Hanif. 11x12 kan udah ratusan). Alhamdulillah kehamilan kedua minim keluhan walau harus menempuh Tangsel-Ciawi tiap hari selama 3 bulan. Trimester pertama terlewati di Pusdiklat AP. Menuju trimester 2, alhamdulillah magangnya didekatkan di STAN yang cuma selemparan batu dari rumah (lemparnya kenceeng banget tapi). Rejeki dedek bayi.

Selama magang di STAN juga saya sempat ikut seleksi calon dosen. Ini juga saya rasa timingnya pas. Pas baru lulus, ijazah juga baru diambil, eh ada pengumuman seleksi calon dosen. Dari dulu juga kepengen sebenernya tapi apa daya belom S2. Singkat cerita daftarlah saya ikutan seleksi. Proses seleksinya berlangsung dalam 3 tahap bulan Maret sampai Mei. HPL saya jatuh di bulan Mei pertengahan,ya udahlah pasrah aja. Klo rejeki mah ga ke mana. Alhamdulillah saya lulus tahap 1 dan 2 lalu lanjut ke tahap 3. Tahap 3 yang sedianya sudah selesai pada awal Mei, ternyata ditambahkan wawancara wawasan kebangsaan dan saya kebagian di tanggal 15 Mei. Padahal HPL tanggal 18 Mei. Saya minta dimajukan jadi tanggal 14 Mei dan si dedek lahir di tanggal 16 Mei dengan kontraksi yang mulai kerasa sejak 15 Mei malam. Pas banget, sekali lagi alhamdulillah... Prosesi lahiran juga berlangsung lebih cepat daripada Hanif dulu, tapi sakitnya juga lebih hehe.... Alhamdulillah bisa lahiran normal, kali ini merasakan lahiran dengan dokter di klinik bwcc.

Ketika sedang menjalani cuti bersalin, saya mendapatkan berita gembira kelulusan seleksi caldos. Alhamdulillah...dan penempatan di stan direncakan mulai awal Agustus, tepat setelah saya selesai cuti bersalin. Begitu banyak nikmat Allah bertubi-tubi datangnya di waktu yang pas. Kini saya harus berjibaku tantangan baru: mengejar penetapan angka kredit dosen awal (mesti belajar nulis, penelitian, pengmas -dulu tahunya cuma ngajar aja), mengurus bayi baru (banyak ilmu-ilmu baru yang pastinya beda dengan jaman kakaknya), siblings rivalry (hanif bisa jeles juga ternyata sama adekknya hehe) dan balada punya dua ART. Hhmm...hidup mah begitunya...ada aja problemnya tapi dinikmati aja. Allah selalu tahu yang terbaik. Semoga saya diberikan kekuatan menjalankan amanah baru ini. Aamiin yra, thank you Allah...

29 Apr 2019

Resensi: The Romantic Girls (TRG) Series



Ifa Afianty, 2011-2012, Lingkar Pena Publishing House

Seri ini terdiri atas 3 buku...banyak yes. Yes dan bukan hanya itu, tokohnya ada 12! Saya bahkan tetap tidak hafal meski telah membaca ketiganya. Urutannya seperti berikut:
1. Friendloveship
2. 9 Wedding and A Wish
3. Love, Affair and The Reunion
Ceritanya berkisar tentang kehidupan romansa 12 gadis tersebut. Ciri khas cerita Ifa Avianty selalu tentang geng cewek gaul yang ga pernah lupa sholat dan aktif ikut pengajian. Saya selalu merasa kudet kalau menyimak obrolan anggota geng TRG. Hebatnya meski gaul dan trendy (ini persepsi saya), geng TRG semuanya commit untuk tidak pacaran. Too good to be true? Ya...suka-suka penulisnya, mungkin maksudnya ingin memberikan contoh kalau solehah tetap bisa gaul^^. Tentang tokoh-tokohnya, saya coba list ya...(maaf klo ada spoilernya). Sophie (menikah demi kuliah ke luar negeri), Tere dan Anna (yang sama-sama naksir kakaknya Soph yang playboy), Fe (si ibu peri), Daisy (si tomboi), Tricia (yang dijodohin sama konglomerat), Lea (juga dijodohin sama kerabatnya), Sonia (yang suaminya rada diktator), Sisil (yang ga punya2 gebetan), Astrid (yang friends into lover), Happy (yang suaminya jauh lebih tua), satu lagiii...lupa haha.... Belum lagi ketambahan anggota geng sebelah yang waktu SMA musuhan sama TRG tapi jadi sohib pas udah dewasa (Merry and the gank).
Buku pertama masih tentang persahabatan, yang kedua beberapa ada yang sudah menikah, yang ketiga lebih kompleks ada yang bertengkar, minggat, selingkuh bahkan meninggal. Baca serial ini nano nano rasanya. Ada beberapa scene yang terasa so true karena memang kehidupan pernikahan tak melulu hepi-hepi, bahkan dengan orang yang sholeh/sholehah sekalipun. Karena ya...didikan orang tua dan lingkungan juga turut berpengaruh. Positifnya buku ini dari setiap tokohnya kita bisa belajar berbagai macam problem, bagaimana berserah diri dan menerima bahwa takdir Allah selalu yang terbaik. Kekurangannya...puyeng haha...kebanyakan tokoh dan porsinya tidak proporsional satu sama lain. Padahal saya terbiasa nonton telenovela waktu kecil *jaka sembung. Untung anggota TRG kebanyakan yang nyablak jadi percakapannya sering bikin ketawa sendiri, lumayan mengimbangi puyengnya inget-inget ini tokoh yang mana yaa...

Resensi: The Collector



Nora Roberts, 2014, ebook

Lila Emerson adalah novelis yang juga berprofesi sebagai house-sitter. Penjaga rumah yang disewa ketika pemilik rumah hendak berpergian. Lila mempunyai kebiasaan mengamati tetangganya melalui teropong jika ia sedang insomnia.  Ia bahkan merangkai imajinasinya sendiri tentang para tetangga yang dilihatnya. Hingga di suatu malam saat ia disewa untuk menjaga apartemen, ia secara tak sengaja melihat pertikaian seorang wanita dengan seseorang di gedung seberang yang berakhir dengan jatuhnya sang wanita dari jendela apartemen tersebut. Ia bisa saja berdiam diri, namun ia melaporkannya pada polisi. Kejadian demi kejadian mempertemukannya dengan Ashton Archer, saudara laki-laki dari mendiang kekasih sang wanita. Benarkah wanita yang dilihatnya dibunuh oleh saudara laki-laki Ashton?
Terakhir baca novelnya Nora Roberts pas kuliah kayaknya dan ga selesai karena terlalu "kipas2" *masih lugu hehe. Sekarang baru baca lagi ternyata biasa aja tuh. Mungkin krn baca versi inggris plus sudah menikah jadinya biasa aja. Haha...apa sih. Bagi yang suka romance suspense pasti suka baca novel ini. Alurnya tidak terlalu sulit ditebak, ada bumbu romansa yang pas, dan ending yang agak terlalu easy. Tapi yang paling saya suka adalah karakter Lila sendiri. Dia punya pekerjaan yang mengasyikkan (sepertinya enak jadi house-sitter...asal di apartemen mewah full security -bukannya rumah pinggir hutan-) dan kepribadian yang easy going. Lila kadang merasa terintimidasi dengan kekayaan Ashton tapi alih-alih merasa inferior bahkan ia malah kerap menanggapinya dengan canda sarkas. Untuk bacaan di kala senggang, ok lah novel ini. Tidak bikin terlalu "engaging" sampai-sampai dibela-belain bergadang.

28 Mar 2019

Mengurus Penggantian KTP - Cetak KTP di Dukcapil (Bagian 2)


Ternyata memang ya istiqomah itu ngga mudah hehe.... Berselang dua bulan dari tulisan bagian pertama saya. It's better late than never kan. Semoga masih relevan bagi yang membutuhkan info yang sama.
Baiklah yuuk lanjuut...setelah Kartu Keluarga jadi maka tahap selanjutnya adalah mencetak e-ktp ke Dinas Dukcapil di Cilenggang, Serpong. Lokasinya dekat dengan Stasiun Serpong dan Satpas SIM Pembantu Cilenggang. Sebagai info, naik gojek dari stasiun Serpong sekitar 8 ribu.

Langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut (ini juga berlaku sama bagi yang ingin mencetak ulang e-ktp karena rusak):

1. Mendaftar secara online ke siakcapil.tangerangselatankota.go.id
Pendaftaran sebaiknya menggunakan NIK dan nomor handphone Kepala Keluarga. Setelah bisa login, pilih pencetakan e-ktp. Lalu pilih anggota keluarga siapa saja yang akan mencetak KTP dan tanggal kedatangan. Kuota per harinya sekitar 150 orang. Pengalaman yang lalu, saya mendaftar di hari Selasa dan kuota yang tersedia hanya di minggu depannya.

2. Siapkan dokumen berupa KTP lama asli, KK baru asli dan fotokopinya sejumlah anggota keluarga yang akan mencetak KTP.

3. Datang ke Dukcapil pada tanggal yang ditentukan. Pencetakan dapat diwakilkan oleh anggota keluarga dalam 1 KK.
Sebaiknya datang pagi. Jam buka mulai dari pukul 8.30 namun nomor antrian sudah dapat diambil dari pukul 6 (kata orang-orang haha...). Di teras Dukcapil sudah ramai orang mengelilingi satu meja. Rupanya di situlah pengambilan antrian. Dokumen fotokopian ditumpuk, lalu nantinya akan dipanggil untuk diminta KTP asli dan diberikan formulir serta nomor antrian. Saya dapat antrian 60 dan 61.

4. Menunggu antrian di loket paling kanan (lupa nomornya).
Sambil menunggu, kita bisa mengisi formulir. Untuk yang diwakilkan, dapat ditandatangani oleh yang mewakili. Lama menunggu antrian sekitar 1,5 jam. Entah kenapa hanya di loket KTP yang pemanggilannya manual pakai mic, padahal loket lain sudah pakai monitor antrian. Jadinya saya harus dekat-dekat pintu loket supaya tidak terlewat, untungnya lagi hamil trus dikasih duduk deh hehe...

5. Masuk ke dalam loket pencetakan.
Bagi yang sudah rekam data sebelumnya, petugas akan meminta untuk mengecek data yang tersimpan. Saya pun minta golongan darah untuk diubah hehe...baru tahu kalau golongan darah saya O. Selama ini saya pikir B karena ayah ibu saya golongan darahnya B. Setelah datanya sesuai maka langsung dicetak dan selesaaai....

Mudah yaa.... Nyesel ga ngurus dari dulu. Sebenarnya mengurus sendiri itu mudah asal bisa meluangkan waktu dan diizinkan oleh atasan^^v. Yuuk tertib administrasi kependudukan!

Credit pic: google images

30 Jan 2019

Mengurus Penggantian KK dan KTP (Bagian 1)



Sebenarnya kami sudah lebih dari 4 tahun pindah ke rumah sendiri, tapi alamat pada KTP masih alamat kontrakan di mana kami pernah tinggal 7 tahun lamanya. Rasanya malas mau mengurus penggantian karena membayangkan berbagai macam dokumen yang harus ikutan diapdet ketika ganti alamat. Baru akhir-akhir ini kepikiran untuk mengurus karena berniat memasukkan ibu mertua ke KK kami. Jadilah kami putuskan untuk apdet alamat dulu di KK.
Caranya cukup sederhana, cukup meluangkan waktu saja. Haha...ini yang sulit apalagi saya sudah aktif kerja lagi. Jadi nyesel kenapa ngga diurus pas lagi tugas belajar kemarin ya hehe... Saya tuliskan dalam poin-poin supaya lebih mudah dipahami.

Langkah 1: Mengurus surat pengantar ke RT dan RW domisili lama.
Datang ke RT lama dengan membawa copy KK dan KTP. Biasanya Pak RT akan memberikan blanko surat keterangan yang kita isi sendiri sesuai data KK dan keperluan kita, misal untuk mengurus penggantian KK karena pindah alamat ke (sebutkan alamat baru). Setelah ditandatangani RT lalu ke RW untuk minta tanda tangan di surat keterangan tersebut. Waktu pengurusan: 1 jam saja (kebetulan Pak RT dan Pak RWnya pas ada di rumah).

Langkah 2: Mengurus surat pengantar dari RT dan RW domisili baru.
Langkahnya sama seperti yang pertama, hanya ada kata-kata menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar warga kami dan tinggal di (sebutkan alamat baru). Waktu pengurusan: 2 hari (ini karena Pak RT dan RWnya bekerja jadi nginep semalem di rumah RT dan RW).

Langkah 3: Mengambil formulir penggantian KK ke Kantor Kelurahan domisili baru.
Formulir yang ada diisi lalu ditandatangan dan dicap oleh petugas kelurahan. Formulir dilampiri fotokopi KK lama dan surat keterangan RT/RW. Bagian ini saya minta tolong orang lain untuk mengurusnya (bapak ojek langganan) sehingga butuh waktu sehari semalam karena formulir dibawa pulang dulu dan harus ditandatangani oleh kepala keluarga. Formulirnya diisiin sama pak ojek Hanif dengan tulisannya yang aduhai haha... *bersyukur dah mau bantuin ngisi jadi bisa langsung dapat cap.

Langkah 4: Membawa berkas (formulir dan lampirannya) ke kantor kecamatan.
Nah, tahap ini saya juga minta tolong lagi ke pak ojek jadi tidak tahu banyak tahapan di kantor kecamatan ini. Setelahnya saya cuma diberikan tanda terima yang akan digunakan untuk mengambil KK di kantor kecamatan sekitar 2-3 minggu ke depan (saya agak lupa waktu persisnya tapi di tanda terima sudah tertulis tanggal selesainya). Kalau jalan sendiri dan ditandatangan sendiri, langkah 3 dan 4 bisa dilakukan dalam 1 hari.

Langkah 5: Mengambil KK baru di kantor kecamatan.
Tahap ini saya lakukan sendiri kebetulan pas lagi cuti karena suami sakit. Cukup datang, ambil antrian, perlihatkan tanda terima dan ambil KK. Sepertinya boleh diwakilkan karena saya tidak diminta memperlihatkan KTP.

Langkah 6: Mencetak KTP baru.
Jika KTP sebelumnya belum eKTP, maka harus dilakukan perekaman eKTP di kantor kecamatan setelah mengambil KK. Tapi karena KTP kami sebelumnya sudah eKTP jadi tinggal cetak KTP baru di...Kantor Dukcapil Tangsel, Cilenggang, Serpong. Aduhaai...jauhnya haha.... Mana wiken ga buka lagi. Entah kenapa mau cetak eKTP aja mesti ke Dukcapil yaa...padahal dulu waktu bikin bisa di Kantor Kecamatan.

Okaay, sampai di sini dulu ya. Yang penting KK udah jadi yes hehe.... Nanti disambung lagi postingan tentang mencetak eKTP di Dukcapil (link). Semoga bermanfaat....

28 Jan 2019

Say Hi

Assalamualaikum...sapu-sapu dulu hehe.... Dah sekian lama ga posting, mumpung pas momen awal tahun saya jadikan salah satu resolusi di tahun 2019 yakni rajin nulis alias posting. Alhamdulillah di 2019 ini insya Allah akan penempatan di tempat baru (belum tahu di mana tapi wishing for the best lah), akan lahiran juga adiknya hanif (semoga sehat dan lancar sampai due date) daan hanif akan masuk kelas 6 (belum kebayang tar UNnya seperti apa). Saya berharap semoga semuanya dapat dilalui dengan baik dan menuliskannya bagi saya bisa menjadi semacam kontemplasi saat menghadapi suatu peristiwa. Seringkali ketika dihadapkan suatu kejadian, kita kadang lupa atau tidak terlalu mengingat perasaan pada saat itu. Dengan menuliskannya kembali, saya sering bertanya kembali pada diri sendiri apa yang sebenarnya saya rasakan saat itu. Benarkah langkah yang sudah saya ambil? Selain itu juga bisa sebagai dokumentasi sih. Rasanya seneng aja kalau baca-baca postingan lama. Kalaupun ternyata bisa bermanfaat bagi orang lain, alhamdulillah. Tapi yang paling penting, i'm happy to do it. Bismillah...semoga bisa istiqomah....

Credit foto: google