22 Sep 2016

Review Mesin Jahit Brother JS1410

Dari dulu saya ingin punya mesin jahit sendiri. Kalau jaman orang tua kita punya mesin jahit seperti sudah keharusan, secara tukang permak jarang yaa... Sekarang tukang permak sudah banyak. Tapi di sisi lain saya kadang sebel ketika harus permak baju cuma sedikit, dicharge sama seperti permak banyak. Seringkali tukang permaknya sibuk pas waktu ngambil belum jadi. Makanya saya memantapkan diri beli mesin jahit sendiri. Emang bisa njahit? Bisa dong kalau cuma motong atau nambal daster bolong wkwkwk... Setelah pilah pilih sambil galau sekian lama, akhirnya saya membeli mesin jahit merek Brother JS1410. Termurah di generasi mesin portabel. Pertimbangan saya karena toh digunakan untuk jahit menjahit basic saja. Sayang kalau mahal-mahal ga kepake sering hehe *lirik pojokan dapur:p


Ini dia penampakan si JS1410. Lucu ya, terus terang warnanya juga yang bikin saya jatuh hati...eciee *ga penting banget ya emak-emak


Penampakan bagian atas JS1250 dilengkapi ilustrasi cara mengisi bobbins atau spool. 


Fitur yang paling saya suka dari mesin jahit brother dibandingkan merek lainnya adalah spool dipasang di atas. Tidak perlu menggunakan rumah spool dan membuka bagian bawah mesin. Di sebelah lobang spool juga dilengkapi cara memasangnya. Pokoknya user friendly banget buat penjahit newbie.


Pola jahitannya ada 14, termasuk pembuat lobang kancing dalam 4 step. JS1410 ini tidak memiliki fitur pengatur panjang jahitan. Pilihan pola jahitan lurus dengan berbagai macam ukuran panjang sudah tersedia di pilihan 6-10. Jadi sebenarnya jenis pola jahitannya tidak sampai 14 hehe... Ya...maklumlah sesuai dengan harganya. Toh yang sering saya pakai jahitan lurus dan zigzag saja. Tombol yang di bawahnya adalah untuk jahit mundur.


Untuk cara memasang benang pada mesin jahit ditandai dengan nomor di bodi mesin. Bulatan yang ada nomornya itu adalah pengatur tegangan benang bawah. Oh iya di sisi sebelah kiri sudah dilengkapi dengan thread cutter (pemutus benang). Tinggal tarik dan sangkutkan, beres deh. Ga perlu cari gunting #emak-emak pelupa



Kelengkapan bawaan pabriknya ada 4 bobbin, 4 jarum ukuran 14 (1 jarum terpasang di mesin), sepatu lubang kancing, sepatu universal, sepatu resleting, obeng, buku petunjuk, kartu garansi, dvd instruction manual dan foot controller.


Sementara dari seller, dapet bonus sepatu hemmer 2mm (ini favorit banget buat jahit tepian jilbab), sepatu satin stich, dan 7 pack jarum dengan ukuran berbeda.


Fitur terakhir dari mesin jahit ini adalah free-arm sewing. Apa tuh? Haha...saya juga bingung tadinya. Ternyata bagian depan bawah mesin bisa dicopot untuk memasukkan lengan baju yang hendak dijahit. Jadi ga usah ribet lagi kalau mau menjahit lengan baju atau jahitan yg melingkar, tinggal slupp. Bagian mesin yang dapat dilepas juga bisa dipakai sebagai wadah penyimpanan alat-alat jahit.

Naah, kelebihan sudah. Sekarang kekurangannya apa ya...mungkin lebih tepat keterbatasan fitur sesuai dengan harga hehe...
1. Tidak ada pengatur lebar jahitan, tapi sudah ada pilihan pola lurus dengan panjang berbeda-beda
2. Tidak ada pengatur tekanan sepatu
3. Gerigi/feed dog tidak bisa diturunkan dan juga tidak dilengkapi darning plate. Fungsinya untuk bordir manual.
4. Tidak bisa dobel thread, menjahit dengan benang ganda. Biasanya tiang benangnya ada 2.
5. Pola dekoratif terbatas. 

Sejauh ini saya cukup puas dengan fitur yang ada dengan penggunaan menjahit ala pemula. Recommended untuk low budget sewing machine... *tetep lebih canggih mesin jahit saya daripada punya ayah saya :D

Beberapa yang sudah dihasilkan dari JS1410, saya aplot di bawah (tidak termasuk daster bolong dan gamis yang dipotong yaa hehe).

cover mesin jahit model pouch

cover tampak belakang (ada lubang buat pegangan)

jahitan tepi pasmina

small pouch


12 Sep 2016

Selamat Idul Adha^^


usai shalat ied

Lebaran haji tahun ini, kami sekeluarga mudik ke Palangkaraya. Awalnya mudik ke Palangkaraya dijadwalkan di lebaran tahun 2017. Tapi karena Hanif terus saja merengek minta ke Palangkaraya setelah mbah utinya pertengahan Agustus lalu, akhirnya lebaran ini kami menuruti keinginan Hanif. Kasihan beberapa kali ke bandara, cuma nganter doang. Mungkin berasa di-php-in hehe...
Kami sholat idul adha di Masjid Raya Darussalam. Masjidnya gede dan masih dalam tahap penyelesaian. Hanif sholat dengan ayahnya. Saya yang sedang berhalangan, duduk agak jauh dari masjid sambil mengawasi. Alhasil saya sempat mengabadikan detik-detik kaburnya Hanif dari shaf. Saya sempat agak deg-degan karena khawatir Hanif hilang di antara orang banyak. Tapi alhamdulillah menjelang salam, ia kembali ke shaf semula. Saya pun melambaikan tangan untuk mengajaknya keluar masjid bersama saya, daripada bosan duduk pas ceramah. Semoga lebaran tahun depan sudah engga kabur-kaburan lagi ya nak^^

Selamat Idul Adha 1437 H
Semoga Allah melimpahkan kebaikan bagi seluruh umat muslim



detik-detik kaburnya Hanif