Gramedia Pustaka Utama, Rosemary Kessick, 105 halaman.
Beberapa orang mungkin ada yang berpikiran apa hubungannya antara autisme dengan makanan ketika mendengar diet makanan tertentu pada penyandang autis. Buku ini menjelaskan jawabannya. Autisme adalah serangkaian keadaan yang terdiri atas 3 elemen: kegagalan hubungan sosial, kegagalan komunikasi, dan kegagalan daya imajinasi. Penyebab autisme sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun beberapa penelitian menunjukkan perubahan positif pada penyandang autis setelah menjalani diet makanan. Selain memuat sejarah penerapan diet dan jenis-jenis diet makanan autis, buku ini juga menjabarkan secara praktis langkah-langkah apa yang harus ditempuh terutama oleh para orang tua dalam menerapkan diet pada anaknya. Koordinasi dengan semua pihak seperti para guru, terapis, tetangga, teman anak, bahkan orang tua murid lain sangatlah penting. Penulis melengkapi buku ini dengan daftar bahan makanan yang harus diwaspadai, berbagai tips memilih makanan serta contoh tabel kontrol untuk pelaksanaan diet.
Buku ini ringkas dan aplikatif karena ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis sebagai orang tua penyandang autis. Mungkin karena itu juga bahasa dalam buku mudah dicerna, tidak sama halnya ketika saya membaca jurnal ilmiah tentang autisme. Ada beberapa fakta dari buku yang membuat saya tercengang bahwa gluten tak hanya terdapat dalam makanan, tapi juga kosmetik dan bahan-bahan rumah tangga seperti sabun pencuci piring. Ckckck... Langkah penerapan diet yang ditulis di sini sangat detil sampai-sampai menganjurkan memasang pamflet di papan pengumuman sekolah untuk menjelaskan tentang autisme. Setelah saya pikir-pikir memang betul juga bahwa guru dan orang tua murid lain harus tahu kondisi anak agar si anak bisa ‘diselamatkan’ terlebih dahulu ketika ada ulang tahun atau makan bersama di sekolah. Tapi tentu saja saya tidak sampai memasang pamflet di sekolah Hanif. Cukup memberikan list diet Hanif pada ibu guru dan menjelaskan secara lisan pada sesama ibu-ibu penunggu anak di sela-sela ngobrol santai. Meski saat ini saya masih belum bisa menerapkan diet yang benar-benar konsisten, buku ini banyak memberikan motivasi dan petunjuk pada saya untuk terus menjaga makanan Hanif karena memang terlihat ada pengaruh pada perkembangan perilakunya. Oh ya, buku ini juga dilengkapi rujukan berbagai jurnal ilmiah, buku dan alamat situs tentang diet autisme. Ayo peduli autisme!