3 Sep 2014

Jane Austen Inspired Books Part 2

4. Midnight in Austenland

Shannon Hale, 2012

Ini buku kedua dari serial Austenland. Ceritanya tidak bersambung, hanya sama-sama berkaitan dengan Austenland. Reviewnya di sini.

5. Prom and Prejudice

Elizabeth Eulberg, 2011

Lizzie Bennet adalah siswi beasiswa di Loungborn Academy, sebuah sekolah bergengsi di mana anak-anak orang kaya belajar. Hanya Jane-lah yang mau berteman dengannya. Ketika Bingley, salah seorang senior, menaruh perhatian pada Jane yang baik hati, Lizzie tentu saja ikut bahagia. Meski mau tak mau ia harus sering bertemu dengan Darcy, sahabat Bingley, yang menurutnya sombong dan terang-terangan memandang rendah siswa beasiswa seperti dirinya. Berhasilkah Jane meyakinkan Bingley untuk mengajaknya ke prom, acara yang begitu dinanti-nanti oleh seluruh siswa-siswi Longbourn (well, perkecualian Lizzie)? Bagaimana perseteruan Lizzie dan Darcy?

Ini buku karya Elizabeth Eulberg yang saya baca pertama kali for simple reason, karena ini re-telling dari Pride and Prejudice tapi versi remaja. Kesannya...benar-benar sama. Saya merasakan perasaan yang sama seperti ketika membaca versi aslinya *lebay.com. Tapi saya memang sering begitu, terbawa-bawa kalau sedang membaca. Perbedaan dengan versi aslinya adalah Lizzie dan Jane sahabat, bukannya saudara. Lalu prom menggantikan obsesi akan pernikahan di versi aslinya. Oh iya, di sini orang tua Lizzie tidak banyak diceritakan, kebalikan banget dengan Mrs. Bennet yang sangat demanding terhadap putrinya di versi asli. Pesan moralnya jangan terburu-buru dalam menilai orang lain dan prom bukanlah segala-galanya. Prom? Apa itu prom? *yang abg di tahun 90-an di Jawa. Wkwkwk...

6. Epic Fail


Claire LaZebnik, 2011

Bersetting di Coral Tree Prep, sebuah sekolah swasta bergengsi di Los Angeles. Elise Benton dan kedua saudarinya pindah ke Coral Tree karena Mrs. Benton mendapatkan pekerjaan di sana, yep...sebagai kepala sekolah. Ini membuatnya agak dijauhi oleh siswa-siswi yang lain. Di sisi lain ada Derek Edwards, anak dari seleb Hollywood yang menurut Elise sombongnya minta ampun. Ketika teman baik Derek mendekati kakaknya, ia pun harus sering bertemu dengan si sombong Derek. Belum lagi, Elise mendengar rumor kalau Derek pernah berbuat jahat terhadap Webster, saudara angkatnya! Bagaimana kelanjutannya?

Another re-telling of Pride and Prejudice...wkwkwk ngga bosen-bosen. This is the last, I promise. Lama-lama saya eneg juga membaca cerita yang sama berulang-ulang. Versi yang ini lebih kreatif dari Prom and Prejudice, nama-nama tokohnya diganti tapi tetap memiliki inisial yang sama (in case you don't know:p). Ceritanya agak sedikit beda di bagian akhir, walau garis besarnya sama. Mungkin gara-gara itu saya jadi merasa Derek agak kurang mewakili karakter Darcy yang canggung dan antisosial. Pesan moral novel ini...yah samalah hehe...

Ok, it's wrapped. Masih banyak sebenarnya novel-novel yang terinspirasi karya Austen. Tapi saya memutuskan untuk move on haha.... Mencari cerita yang baru, yang happy ending tentunya *teteup. Kadang terlalu predictable (saking ceritanya sama) juga ngga seru ya...