Jean Webster, Atria
Bagi yang
gemar membaca komik, mungkin dulu pernah membaca versi komiknya yang berjudul
“Georgia Abbot”. Padahal di novel aslinya ini tokoh utamanya bernama Jerusha
Abbot. Jerusha dibesarkan di panti asuhan John Grier dan ia sudah mencapai masa
kadaluarsa di sana, maksudnya sudah terlalu lama tinggal di panti. Karena esai
yang dibuatnya semasa sekolah, salah seorang dari Dewan Pengawas Panti tergerak
untuk membiayainya melanjutkan kuliah. Hal ini sangat jarang mengingat pada
zaman tersebut anak perempuan, terutama dari kalangan miskin –apalagi yatim
piatu-, biasanya tidak melanjutkan perguruan tinggi. Sang bapak asuh bersedia
membiayai kuliah Jerusha dengan syarat ia harus menulis surat kepadanya setiap
bulan, menceritakan kehidupannya di kampus. Karena Jerusha tak tahu nama asli
sang bapak asuh dan hanya melihat siluet kaki panjangnya ketika keluar dari
panti, maka is memutuskan untuk memanggilnya Daddy Long Legs. Sebenarnya ini
adalah sebutan untuk laba-laba, bagi Jerusha
bayangan sang bapak asuh itu mirip dengan laba-laba (imajinasi seorang
anak 17 tahun!!!). Sebagian besar novel ini terdiri atas kumpulan surat-surat
Jerusha (yang selanjutnya memutuskan untuk dipanggil Judy –kedengarannya lebih
keren-) kepada Daddy Long Legs. Surat-surat tersebut selalu dari Judy karena
sejak awal sudah diberitahukan bahwa Daddy Long Legs tidak akan membalas. Pada
akhirnya tentu saja terungkap jati diri Daddy Long Legs.
Novel ini
menarik karena terdiri dari kumpulan surat. Pertama kali membaca novel yang
dibangun oleh kumpulan email, SMS, dan instant messaging antar tokoh di
dalamnya sewaktu SMU, lupa judulnya. Takjub karena kumpulan tulisan kepada
orang bisa dijadikan sebuah novel. Ternyata novel ini lebih dulu dibuat, terbit
pertama tahun 1912. Tapi di novel ini komunikasi hanya terjadi satu arah –dari
Judy ke Daddy Long Legs- sehingga agar ceritanya dapat mengalir, bentuk surat
Judy mirip seperti diary. Yah, wajar mengingat pada zaman itu belum ada email,
sms, atau chatting. Sisi
lain yang menarik di novel ini mengungkapkan pandangan dan kehidupan di Amerika pada
tahun 1900-an, antara lain hubungan antar laki-laki dan perempuan yang sangat sopan,
pandangan tentang kesetaraan pria dan wanita dalam pendidikan, hingga perasaan
Judy ketika harus bergaul dengan teman-teman kuliahnya yang sebagian besar
berasal dari kalangan berada.