29 Apr 2015

Resensi: Secret and Lies



Kody Keplinger, Poppy, 2013

Buku ini terdiri dari dua cerita pendek atau lebih tepat disebut mini novel. Yang jadi tokoh utamanya adalah tokoh sampingan dari novel Kody sebelumnya, yakni Casey (the DUFF) dan Bayley (A Midsummer's Nightmare). Makanya saya baca karena ada Casey hehe...

Abbreviation and Alliteration
Mengambil setting saat liburan Natal setelah Bianca dkk lulus dari SMU, Casey yang 'pulkam' tak sengaja bertemu dengan Toby Tucker pada sebuah pesta. Tak disangka mereka klop dan jadi sering bertemu setelahnya. Casey yang kerap minder dengan badannya yang terlalu tinggi, merasa 'diterima' apa adanya oleh Toby meski Toby beberapa centi lebih pendek. Toby bahkan menjadikan kebiasaan Casey berucap dengan singkatan menjadi olok-olokan antara mereka berdua. Namun Casey belum berani berterus terang pada sahabatnya, terutama Bianca. Baginya, jadian dengan Tucker berarti melanggar Girls Code "tak boleh jadian dengan mantan sahabat sendiri". Ia takut kehilangan persahabatan dengan Bianca, tapi di sisi lain Toby tak ingin selamanya 'backstreet'.

People Worth Knowing
Bailey sangat senang ketika Justine Frasier, salah satu gadis populer di sekolahnya mengajaknya makan bersama. Apalagi Bailey sejak lama naksir kakak Justine, Brody. Saat makan siang, Justine dan teman-temannya berbagi cerita tentang Elsie James, salah satu anggota cheers -yang menurut mereka sombong dan sok manis-. Lalu Bailey tanpa sengaja menceritakan bahwa Elsie punya kebiasaan aneh saat di ruang ganti ketika semua orang sudah keluar. Beberapa hari sesudahnya, setelah acara menginap di rumah Justine, beredar sebuah video di Youtube tentang Elsie di kamar ganti. Seluruh sekolah menjadi gempar dan Kepsek meminta pelakunya untuk mengaku. Meski Elsie sombong, Bayley merasa itu kejam dan salah. Ia tahu persis Justine yang melakukannya. Namun ia tak punya bukti dan tak akan ada yang percaya kalau Justine yang murid teladan pelakunya. Apalagi Justine mengancam akan melakukan hal yang sama padanya jika ia buka mulut.

Saya suka buku ini. Tak perlu waktu lama untuk membacanya^^. Kisah Casey dan Toby membuat saya senyam-senyum sendiri. Cute... Kisah Bayley juga membuka mata saya bahwa bullying bisa terjadi dengan berbagai macam cara. Luar biasa ya kehidupan anak sekolah jaman sekarang. Buku ini bisa dibaca terpisah tanpa perlu membaca novel utamanya. Yang agak kurang pas -menurut saya- adalah menjadikan dua cerita beda genre dalam satu buku. Kisah Casey lebih ke 'young adult', sementara Bayley sesuai untuk 'middle grade reader' alias usia pembaca SMP. Cerita pertama 'terlalu dewasa' untuk pembaca middle grade. Tapi berhubung saya sudah emak-emak...ya fine aja sih hehe...

Resensi: A Song for Julia



Charles Sheehan-Miles, Cincinnatus Press, 2012 (ebook)

Julia Thompson
Saat bertemu Crank di sebuah konser Anti-War, Julia tahu Crank adalah tipikal anak band yang tidak akan disetujui oleh orang tuanya -untuk dijadikan teman apalagi pacar-. Namun ketika pria itu mengajaknya makan siang, ia pikir tak ada salahnya mengiyakan. Pertemuan di hari itu adalah awal dari segalanya...

Crank Wilson
Dalam sekali pandang, ia tahu Julia adalah gadis sekolahan, daddy's girl yang bukan tipenya sama sekali. Namun ada sesuatu yang menarik dari sosoknya -yang membuat ia nekat mengajaknya makan bersama...bahkan tak pernah terlintas dalam pikirnya di kemudian hari ia akan membuat lagu tentang seorang Julia...

Haha...saya bingung bikin sinopsisnya. Ebook ini saya dapatkan dari teman sma saya Dhini *tengkyu Dhin, bisa juga diperoleh secara gratis atau dengan harga 99 cent di beberapa ebook store. Sempat nongkrong beberapa lama di rak ebook reader sampai akhirnya berhasil terbaca dalam 2 minggu kemarin...lama yak...*sok sibuk.

Buku ini berkisah tentang kisah cinta antara anak band dan anak 'gedongan' -Julia mahasiswi Harvard dan anak diplomat-. Awalnya saya termasuk barisan skeptis Julia dan Crank bakal jadian dan cocok. Namun seiring berjalannya cerita, ternyata Julia tak sesempurna kelihatannya dan Crank juga tidaklah terlalu buruk. Bahkan mereka saling menyadarkan satu sama lain dan menjadi pribadi yang lebih baik. Jujur saya menikmati setiap interaksi Julia dan Crank, juga dengan orang-orang di sekitarnya. Meski di bagian awal saya tersendat gara-gara "koq banyak banget nih masalahnya" *ikutan depresi^^, ternyata semuanya terselesaikan dengan manis. I just love happy ending haha... Di buku ini penulis juga memasukkan pandangannya tentang antiwar, President Bush dan penyandang Asperger. Ohya, ini merupakan seri pertama dari Thompson Sisters tapi sepertinya bisa dibaca terpisah. Btw, gara-gara buku ini, saya jadi pengen mencoba buku-buku realis *bosen sama fantasi dan distopian. 

"Before you go, you need to know - I'd do anything for you. Even kiss you goodbye and watch you go" -Crank Wilson

Diposting untuk Lucky No.15 Reading Challenge -Freebies Time

27 Apr 2015

Nongkrong di Mall


nongkrong..

Ini nongkrong dalam arti sebenarnya hehe... Entah sejak kapan tepatnya Hanif jadi suka nongkrongin speaker di bagian penjualan televisi di hipermarket. Bukan menonton tayangan televisinya tapi mengamati speaker yang merupakan bagian dari set home theater. Kadang dipegangnya bagian membran speaker untuk merasakan getarannya, kadang juga dipencet-pencet tombol yang ada. Sebenarnya tak hanya di hipermarket, setiap kali bertandang ke suatu tempat yang ada speakernya pasti ia akan "nongkrong" di depannya. Bahkan di acara kawinan, Hanif kerap naik ke pelaminan demi nongkrongin speaker yang kebetulan diletakkan di atas pelaminan. Kalau sudah begitu, sayalah yang naik ke pelaminan dan menarik Hanif turun hehe... Tapi hal ini sedikit banyak saya syukuri karena Hanif sempat hipersensitif terhadap suara dari speaker dan sekarang sudah jauh berkurang. Cumaaa...sayang telinganya dengan dentuman yang keras dari speaker...

22 Apr 2015

Resep: Silky Pudding


Resep ini saya dapat dari ustadzah kelompok pengajian yang saya ikuti. Hasilnya...yummm...legit dan lumer di mulut. Iyalah beliau kan punya usaha catering. Resepnya sudah teruji... Saya yang bukan penyuka puding pun jadi suka makannya^^. Cekidot.

Bahan:
1 bungkus Puding Susu instan (saya pakai merk Nutrijell)
1250 ml air
175 gram gula pasir (saya pakai 150 gram saja)
1 kaleng susu evaporasi (saya pakai merk FN)

Cara membuat:
  1. Campur pudding susu instan, air dan gula pasir. Didihkan sambil diaduk-aduk.
  2. Setelah mendidih, masukkan susu evaporasi. Aduk rata dan masukkan dalam cetakan atau cup.
Hasil jadinya banyaaak bingit...hehe. Kalau pakai cup puding standar, jadinya 24 cup *o*. Jika pakainya cup rujak bebeg, jadi sekitar 14 cup. Trus semakin lama disimpan di kulkas (dalam kondisi cup tertutup), pudingnya akan semakin berair dan rasanya legit banget. Bahkan Hanif seringkali hanya membuka puding dan meminum airnya, pudingnya gak dimakan -_- *bosen kali...24 cup...

Review: The DUFF



Kody Keplinger, Poppy, 2011 (ebook)

Bianca Piper tidak pernah merasa rendah diri berteman dengan dua sahabatnya Casey dan Jess, meski mereka lebih populer dan lebih cantik.  Hingga suatu hari Wesley Rush, salah satu playboy di sekolahnya, menyebutnya "the DUFF" -designated ugly fat friend- yang artinya orang yang paling 'inferior' dalam kelompok pertemanan yang sering dimanfaatkan untuk mendekati salah satu anggota kelompok tersebut. Awalnya ia tak ambil pusing dengan ocehan Wesley. Namun, ditambah permasalahan orang tuanya yang di ambang perceraian, kepulangan sang mantan yang dulu mencampakkannya dan mengetahui bahwa Toby Tucker -yang ditaksirnya sejak lama- sudah punya pacar. Tekanan menjadi tak tertahankan karena Bianca tak sanggup membuka diri pada dua sahabatnya. Pada akhirnya ia malah terjebak dalam hubungan "friends with benefit" dengan Wesley. Ia pikir Wesley hanyalah pelarian dari masalah yang dihadapinya, namun entah mengapa ia peduli jika Wesley bahagia? Mungkinkah ia jatuh hati pada seseorang yang hanya menganggapnya sebagai "the DUFF"?

Terus terang saya agak geleng-geleng membaca ceritanya. Terus kenapa dibaca? Penasaran aja saat melihat poster filmnya di media hehe. Membaca buku ini membuat saya miris mengetahui bahwa Bianca kehilangan virginity di usia 14, sudah menggunakan birth control di usia SMA dan "having friends with benefit" *pingsan...  Tapi mungkin seperti itulah potret kehidupan remaja di sana...astaghfirullah *usap muka. Pelajaran yang bisa diambil dari novel ini...jangan memendam masalah sendiri, menceritakannya pada teman atau pada Tuhan membuat hati menjadi lebih lega. Bahkan tak jarang solusi datang dengan sendirinya. Satu hal lagi tentang pertemanan, setiap orang pasti merasakan dirinya adalah the DUFF. Bianca merasa dirinya paling tidak cantik, tapi ternyata di sisi lain Casey juga minder karena badannya terlalu tinggi. Tidak ada seorang pun yang sempurna dan sahabat sejati saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Saya paling suka karakter Casey di buku ini, ia tak ragu membela temannya yang dibully meski ia tergolong gadis populer -ketua cheers.  Biasanya kalau di film-film stereotipe co/ce populer adalah menjengkelkan, culas, dan sombong. Namun di sini masing-masing karakter digambarkan secara manusiawi, ada latar belakang di balik perilakunya. Makanya jangan gampang menilai orang dari luarnya saja. Btw, cerita di buku dan adaptasi film sepertinya agak berbeda deh *baca di wikipedia. Tapi saya sudah hilang rasa penasaran^^

"If Kate Winslet have been the DUFF, Leonardo DiCaprio wouldn't have been after her in Titanic and that could have saved all of us a lot of tears" 

Diposting untuk Lucky No.15 Reading Challenge -One Word Only

26 Mar 2015

Memperpanjang SIM C di Satpas Daan Mogot

 

Tahun ini SIM C saya sudah harus diperpanjang. Sebenarnya masa berlakunya baru akan habis di bulan April. Tapi mumpung saya sempat (baca: atasan sedang tidak di kantor hehe), jadilah saya putuskan untuk memperpanjang pada bulan ini. Awalnya saya berniat memperpanjang SIM di Samsat Keliling yang sedang ada di Mal Ciputra sampai akhir Maret. Namun tidak jadi karena info yang saya baca di internet, Samsat Keliling hanya melayani SIM/STNK dengan KTP setempat. Akhirnya saya memutuskan langsung ke Satpas Daan Mogot yang jaraknya sekitar 30 menit dari kantor saya di Kemanggisan. Jika datang dari arah Grogol, terus saja menyusuri Jalan Raya Daan Mogot, melewati Indosiar dan jalan layang yang panjang, halte Green Garden, halte Taman Kota, naah...tak jauh akan tampak plang Satpas SIM. Jangan khawatir meski Satpas ada di seberang kanan jalan, plangnya dipasang di pembatas jalan jadi tetap terlihat dari sisi kiri jalan. Jika dari arah Jalan Panjang, terus saja menyusuri jalan Kedoya, sampai mentok pertigaan di bawah flyover, belok ke kiri (Jalan Raya Daan Mogot), halte Green Garden, halte Taman Kota, sampai ke Satpas SIM. Berikut saya share step-step memperpanjang SIM C dalam poin-poin biat lebih jelas.

  1. Siapkan KTP asli dan fotokopinya (3 lembar), SIM lama dan pulpen. SIM lama tak perlu fotokopi. Saya sempat ikut-ikutan fotokopi SIM lama karena orang di sebelah saya bilang begitu...eh ngga kepake. Iya juga, kalau dipikir kan SIM lama nantinya akan diserahkan. Ngapain difotokopi lagi hehe...
  2. Menuju loket pemeriksaan kesehatan. Letaknya ada di sebelah parkir motor, dekat minimarket Bao Bao Ekspress. Bayar 25.000. KTP asli dicek dan fotokopinya diminta 1 lembar untuk dilampirkan di lembar pemeriksaan. Cepet banget periksa matanya. Cukup 5 detik^^
  3. Lanjut ke Gedung Biru. Sebelum masuk akan diberikan ban tangan "Peserta Uji SIM". Saya sempat mikir apa yang perpanjang harus ujian lagi. Ternyata engga...huff *lega.
  4. Membayar biaya perpanjangan 75.000 di konter BRI kemudian bayar asuransi di loket sebelah BRI 30.000. Sepertinya asuransi ini opsional ya...tapi karena semua orang diarahkan ke loket sebelah jadi kesannya seperti wajib. Ah...sudahlah, bayar aja^^. Oh iya, fotokopi KTP diambil oleh petugas asuransi dan langsung diberikan kartunya.
  5. Berikutnya isi formulir di balik loket BRI. Minta formulirnya di loket dan isi sesuai contoh yang dipajang gede-gede di dinding atas (segitu gedenya...masih ada aja yang nanya:D). Menurut saya, tempat pengisian formulir agak tidak sesuai alur karena setelah mengisi, harus kembali lagi melewati BRI untuk masuk ke loket dalam.
  6. Menuju loket di bagian dalam. Untuk perpanjangan SIM C, loketnya nomor 22. Di sini petugas meminta formulir, surat pemeriksaan kesehatan, SIM lama dan fotokopi KTP 2 lembar. Lalu menunggu untuk dipanggil. 
  7. Setelah dipanggil ke ruang foto dan sidik jari, ya...untuk foto sama sidik jari hehe...oh tanda tangan elektronik juga. Sebelum dicetak, kita akan diminta untuk mengecek data kita.
  8. Lanjut ke loket pengambilan SIM. Duduk dan menunggu dipanggil. Ketika di ruang tunggu, tampaklah perbedaan antara mengurus sendiri dan via calo. Yang pake calo, baru datang (bahkan ada yang belum sempat duduk)...udah dipanggil ckckck.... Sampai ada bapak-bapak yang setengah kesal karena tak kunjung dipanggil. Saya cuma senyam-senyum sambil bilang "sama Pak." *senasib
  9. Dipanggil...akhirnya hehe.... Saya pun menuju loket untuk menukar tanda terima formulir dengan SIM C baru berlaku sampai 2020 horee...
Mudah kan mengurus sendiri perpanjangan SIM C. Tipsnya datang pagi-pagi sebelum jam 8. Saya berangkat dari kantor jam 7.30. Sampai di Satpas sekitar jam 8.10 karena lumayan macet. Jam 9.10 saya sudah mengantongi SIM baru dan berhasil tiba kembali di kantor jam 9.50. Mencuri waktu 2,5 jam *piss paak.

25 Mar 2015

Resensi: 30 Paspor di Kelas Sang Profesor #1


J.S. Khairen, Noura Books, 2014

Setelah sekian lama, ini kali pertama di tahun 2015 finally i'm back to printed books. Kebetulan saat mencari kado kenang-kenangan untuk anak magang, saya menemukan buku ini. Kayaknya bagus nih...baru sebulan terbit sudah cetak ulang. Akhirnya saya beli dobel, untuk kado dan diri saya sendiri hehe. Sebenarnya saya agak malas membaca buku cetak karena biasanya bukunya akan di-"bully" oleh Hanif. Tapi kini Hanif yang semakin besar mulai bisa memperlakukan buku sebagaimana mestinya hehe...

Bayangkan saja jika Anda diberikan tugas kuliah "harus" pergi keluar negeri, sendirian, dan paling lambat dalam waktu 1,5 bulan harus sudah berangkat? Horror kan? Gak dikerjakan...tar takut gak lulus. Mau ngga mau harus dikerjakan... Begitulah kiranya perasaan 30 mahasiswa Matkul Pemasaran Internasional Jurusan Manajemen FE UI ketika diberikan proyek yang nyentrik oleh Sang Profesor Rhenald Kasali. Berbagai pengalaman seru 30 mahasiwa (tepatnya 16 orang di buku 1) terangkum dalam buku ini. Mulai dari ketinggalan pesawat, kesasar, sampai kena tipu. Tapi ternyata yang ditolong oleh orang asing pun tidak sedikit.

Pikiran pertama saat membaca 'kenyentrikan' Pak Rhenald adalah "waah, asyiik banget jadi mahasiswanya". Tapi...kalau saya pas masih mahasiswa culun diberikan tugas yang sama...stress pasti. Mengurus tetek bengek paspor, tiket, dan itinerary itu ribet. Belum lagi duitnya dari maneee? Gak boleh ke Singapore pula -yang deket hehe... Namun justru di situlah letak "pembentukan karakter" yang dirancang oleh sang profesor. Bagaimana mengatasi hambatan dan melecut diri sendiri sampai batas maksimal. Self driving excercise, seperti yg tertulis di covernya. Yang dari desa, boro-boro bikin paspor...naik pesawat aja belum pernah. Di sisi lain, yang sudah beberapa kali ke luar negeri ternyata juga mengalami "kesulitan" seperti halnya para traveler newbie karena perginya sendirian. Kesendirian pada akhirnya memang memaksa manusia untuk berputar otak, berhubungan dengan orang asing meski dengan berbagai kendala, bahasa, budaya dan banyak hal. Jika ditanya tulisan mana yang paling berkesan di buku 1? Maka saya pilih kata pengantarnya. Haha...jam terbang memang tak bisa bohong. Pak Rhenald mengangkat kisah Colombus sebagai analogi latar belakang penugasan ke luar negeri. Kegagalan Colombus menuju India malah membawanya menemukan benua Amerika. Bukanlah hasil yang paling penting, tapi proses untuk terus maju dan mengatasi segala kesulitan. Kisah perjalanan ke-16 mahasiswa di buku ini terasa warna-warni. Sayang foto perjalanannya cuma ada di halaman judul saja dan tanpa keterangannya. Jadi saya kerap mencocokkan kembali ini foto siapa, sama siapa, pas sedang apa setiap usai membaca satu kisah. Gaya penulisan tiap kisah berbeda-beda...ada yang mengalir dan tersimpul dengan baik tapi ada juga yang alurnya agak mbulet (tidak mengalir). Mungkin memang asli tulisan mahasiswanya yang diedit seperlunya. Saya sempat jeda membaca di beberapa kisah yang saya anggap agak boring hehe...tapi saya berhasil membaca sampai selesai. Terus terang buku ini mengingatkan saya untuk tak berlama-lama "camping" di zona nyaman. Salam perubahan^^

ikutan (pura-pura) baca
Diposting untuk Lucky No.15 Reading Challenge - Something New

24 Mar 2015

Dulu dan Sekarang

seharusnya past and present^^...telanjur

Kemarin tak sengaja menyadari kalau Hanif memakai baju yang sama dengan fotonya waktu kecil. Isenglah saya meminta si ayah dan Hanif berfoto dengan pose yang sama dengan foto jadul. Yang kiri foto ketika ayah Hanif pulang liburan pertamanya dari kuliah S2 (Hanif berumur 3,5 tahun) dan yang kanan Hanif sudah 7 tahun. Time flies yah... Lihat saja baju yang dipakai Hanif, dulunya celana 3/4...sekarang jadi celana pendek >_< *emak-emak pelit hehe... Ayah Hanif juga berkembang :D.

11 Mar 2015

Lucky No.15 Reading Challenge


Saat lagi googling, nemu reading challenge yang cukup unik. Saya putuskan untuk ikut agar lebih semangat bikin review...tentunya tidak melupakan resolusi saya di tahun 2015 ini, lebih banyak membaca buku nonfiksi dan buku Islami^^. 

Nama RC-nya Lucky No.15 Reading Challenge yang digagas oleh Astrid (Books to Share). Kenapa 15? Karena ada 15 kategori buku yang harus dibaca dalam satu tahun...minimal...boleh lebih...haha #pesimis. Kategorinya sebagai berikut:

  1. Chunky Brick: buku yang tuebeel...lebih dari 500 halaman. (Lapis-lapis Keberkahan)
  2. Something New : buku yang baru-baru ini dibeli.-(30 Paspor di Kelas Sang Profesor)
  3. Something Borrowed: buku pijeman dari siapa aja. (Amulet Samarkand)
  4. It's Been There Forever: buku lama tapi belum sempat terbaca (Amelia)
  5. Freebies Time: buku gratisan, bisa dari giveaway atau kado ultah (A Song for Julia)
  6. Bargain All The Way: buku yang pernah dibeli karena murce^^ diskon misalnya
  7. Favorite Color: buku dari rak yang covernya adalah warna kesukaan qta
  8. First Initial : buku dengan inisial nama penulis yang sama dengan qta
  9. Super Series: buku serial...boleh dibaca lengkap, boleh juga satu hehe (Insurgent)
  10. Opposites Attract: buku dengan penulis beda gender (sama qta)
  11. Randomly Picked: buku yang dipilihin sama orang lain (dari rak buku qta)
  12. Cover Lust: buku yang bikin qta jatuh hati sama covernya
  13. Who Are You Again?: buku dari penulis yang belum pernah qta baca karyanya
  14. One Word Only: buku dengan judul satu kata! (angka juga boleh). (The DUFF)
  15. Dream Destination: buku dengan latar belakang tempat yang pengen banget dikunjungi tapi belum kesampaian
Fiuuuuh... Lucu-lucu ya kategorinya.  Makanya pengen ikutan, biar semangat aja bikin review. Buku yang akan dibaca akan di-update seiring waktu. Yang tertarik, langsung aja ke sini. Yang jelas harus bikin master post, review, dan wrap up post trus submit link untuk masing-masing. Markicaa...

1 Mar 2015

Cilok Isi Keju


Semakin sering ke dapur (ngga sering amaat...lebih sering dari waktu kuliah maksudnya), saya semakin memahami bahwa memasak itu memang bukan ilmu pasti. Kirologi tepatnya...serba dikiro-kiro *bhs jawa-red. Makanya tidak ada resep yang pasti untuk satu masakan. Bisa beda antara satu orang dengan yang lain, tergantung selera. Kini saya tidak lagi saklek mengikuti resep, modif sana-sini...sah-sah saja asal cocok dengan lidah kita. Begitupun percobaan kedua saya membuat cilok. Sebelumnya saya pernah bikin tapi ketika dingin ciloknya mengeras. Kali ini saya buat lebih banyak takaran airnya. Sempat kesal ketika membulat-bulat gara-gara lengket di tangan. Tapi untunglah saya teringat tips dari membuat pempek yakni lumuri tangan dengan minyak. Alhasil cilok kali ini selain lebih empuk juga lebih mulus^^.

Bahan:
150 gram sagu
150 gram terigu
300 ml air
2 siung bawang putih
1 sdm bawang merah goreng (kadang saya skip jika tak ada)
1,5 sdt garam
Seujung sdt penyedap (bisa diskip, tambahkan garam)
Daun bawang, iris tipis bagian hijaunya saja
Keju, potong dadu


Cara:
  1. Haluskan bawang putih dan bawang merah goreng. Larutkan dalam air bersama garam dan didihkan.
  2. Tuang air ke campuran tepung. Tambahkan daun bawang, aduk sampai rata. Jangan pake tangan yaa...panas wkwk...
  3. Bulat2 dan beri isian sesuai selera.
  4. Masukkan dalam air mendidih dan angkat ketika sudah mengapung.
  5. Sajikan dengan saos sambal atau bumbu pecel.
Yumm...jadinya sekitar 40 butir...mpe mblenger hehe...

22 Feb 2015

Bakpau Ubi Ungu


Sebenarnya ini percobaan kedua setelah hasil first trial yg tdk terlalu representative hehe... Usut punya usut ternyata ragi yang saya pakai masa kadaluarsanya tinggal sebulan lagi. Berhubung ubi kukus masih ada, kemarin saya coba membuat bakpau lagi dengan isian ayam kali ini dan dengan ragi yg lebih baru (kadaluarsa 2017^^). Hasilnya lumayan menul seperti di foto. Resepnya sama ya, bisa diklik di sini dan isian ayamnya simpel aja ayam cincang ditumis dengan parutan wortel dikecapin:). Saya buat setengah resep dengan hasil 17 biji. Selamat mencoba...

Review: Buku Gafabaca



Sejak lama pengen mereview buku bacaan gafabaca, baru kali ini terealisasi. Haha...saya memang moody. Awalnya saya ingin membelikan Hanif buku cerita yang bisa ia baca sendiri. Saat itu (setahun yang lalu) Hanif baru bisa membaca dua suku kata, dia cukup lancar membaca buku belajar membaca. Tapi saya ingin Hanif bisa memahami cerita, tidak hanya membaca kata per kata. Mulailah saya hunting setiap kali ke toko buku. Kebanyakan buku cerita anak indonesia memuat kalimat yang panjang, bahkan buku hallo balita terbitan mizan juga demikian. Kalaupun ada yg tulisannya sedikit, itu adalah buku anak berbahasa inggris. Suatu hari saya iseng mampir ke toko buku bacabaca di sektor 9 Bintaro, di sana saya menemukan buku cerita anak terbitan Gafabaca. Saya pun membelinya dalam rangka membelanjakan receh for books yg terkumpul selama tahun 2013 (postingan di sini). Bukunya hanya tediri dari 6-8 lembar, full color dengan kertas yang bagus, gambarnya pun khas anak-anak, dan yang terpenting kalimat di dalamnya sederhana. Di kemudian hari saya mengetahui ternyata gafabaca merupakan kursus baca tulis. Para pengajarnya menerbitkan buku cerita yang disesuaikan dengan tingkat kemahiran membaca anak. Ada seri gafa1,gafa2, ikan dan kucing. Tiap serinya ada sekitar 8-10 judul. Alhamdulillah Hanif senang dengan buku barunya. Ia tampak bangga ketika bisa membaca sampai selesai, biasanya sambil menutup halaman terakhir ia akan berkata "selesaaai...alhamdulillaaah". Ketika ia sudah mulai hafal dengan isi bukunya, saya pun membelikan lagi seri yang lain. Total buku gafabaca yang dimiliki Hanif ada 6 buah. Jadi pengen beli lagi nih^^... ohya, harga satuannya waktu itu 20 ribu.

tingkatan buku Gafabaca


halaman dari Toko Kue Ibu Tuti

halaman dari Kita Punya

17 Feb 2015

Foto: Ke Museum Layang-layang

Hari Senin lalu kelas 1 SDIP Baitul Maal -tempat Hanif bersekolah- mengadakan kunjungan belajar ke Museum Layang-layang di Pondok Labu. Tak banyak yang bisa saya ceritakan karena memang perginya hanya didampingi oleh para guru. Dari foto yang dikirim via whatsapp oleh guru bayangannya (Pak Azzam), sepertinya Hanif menikmati kunjungannya dan gurunya pun membenarkan. Sempat salah kostum karena emaknya gak teliti baca surat dari sekolah *sigh. Untung Pak Azzam sigap, mengganti baju seragam Hanif dengan kaos ganti cadangan yang memang saya bawakan setiap hari. Berikut dokumentasinya... 












credit to Pak Azzam^^

Balada Kulkas Baru ^^v

waktu baru dibuka, langsung pose^^

Sudah cukup lama sebenarnya saya kepingin ganti kulkas. Kulkas lama saya tipe satu pintu merek Toshiba Glacio yang dingiinnya minta ampun dan rajin berbunga es sampai-sampai harus dibersihkan tiap bulan. Kulkas itu dibeli ketika Hanif lahir jadi usianya hampir sama dengan Hanif. Saat itu saya berpikir toh si mbak -yang saat itu nginap- selalu masak fresh tiap hari jadi tidak perlu 'space' banyak untuk stok bahan makanan dan ASIP untuk Hanif pun saya selalu kejar tayang haha....*emak-emak males. Jadilah belum ada urgensi ganti kulkas.

Kini setelah saya mulai aktif bekerja dan punya mbak yang pulang hari -alias ngga masak-, mau tak mau jadi harus men-stok bahan makanan. Puncaknya ketika kami pindahan rumah, entah bagaimana waktu mengangkut barang-barang, pintu kulkas saya penyok dan berakibat karet pintu kulkas bagian bawah tidak bisa lagi menutup rapat. Bunga es yang tadinya masih punya waktu 1 bulan sebelum ber'buah' (jadi bongkahan gede hehe...), jadi mengalami growth spurt gak sampe 2 minggu dah 'matang' buah es-nya. Cape deeh bersihinnya (si mbak yang bersihin wkwk...). Tapi saya masih menunda-nunda tuh, belum ada duit. Eh, pas mertua datang nyindir-nyindir halus supaya ganti kulkas. Saya cuma meringis aja, mengamini. Memang ya...doa ibu mustajab. Tak lama, suami dapat rapelan honor narasumber selama 1 tahun. Alhamdulillah...terbelilah kulkas baru 2 pintu merek SHARP. Kenapa milih SHARP? Katanya sih kondensor atau kompresornya ya...paling bagus. Ah...saya gak ngerti gitu-gitu. Pokoknya banding-bandingin yang ada di Giant, trus beli deh yang paling cocok di hati.

tiduran di depan kulkas baru

Ketika kulkas sampai di rumah, Hanif excited banget. Berkali-kali dibuka-tutup sampai frezeernya timbul bunga es kecil-kecil. Dia senang dan heran melihat banyak asap dari pintu atas. Bahkan dibela-belain tiduran di depan kulkas, biar puas memandanginya haha.... Saya sampai capek teriak-teriak setiap kali Hanif mainan pintu kulkas. Kata ayahnya 'udah biarin aja tar juga bosen'. Iya juga siiih...sekalian membuktikan ke'bandel'an kulkas SHARP setelah di'bully' sama Hanif ^^. Semoga aweet... 

Fun Walk Autism Day


Tahun ini MPATI kembali mengadakan Fun Walk dalam rangka Hari Autis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 April. Mungkin karena 2 April jatuh di hari Kamis, jadi kegiatan ini digelar di hari Minggu sebelumnya yakni tanggal 29 Maret 2015. Acaranya gratis. Tinggal datang dan pakai KAOS PUTIH. Namun jika berdonasi, akan mendapatkan t-shirt, topi, dan minuman serta pahala hehe... Oh iya rutenya dimulai dari Jalan Teluk Betung (dekat Bundaran HI) sampai ke Balaikota (Medan Merdeka Selatan). Ayooo dataaang...kepedulian kita terhadap autism dapat menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik^^. Amiiin...

Update 16 Maret 2015: untuk rute, start dan finish dari Balaikota (dari sms MPATI)

Shodaqoh Makanan Hanif

penampakan snack box 
Lama juga saya tidak meng-update kegiatan Hanif ketika ia sudah SD. Minggu ini Hanif mendapatkan giliran shodaqoh makanan. Di sekolah Hanif memang tidak memperbolehkan orang tua untuk merayakan ulang tahun anak di sekolah. Mungkin dikhawatirkan akan timbul kesenjangan, namanya juga anak-anak ya...selalu pingin seperti temannya. Sebagai gantinya, dicanangkanlah Program Shodaqoh Makanan setiap hari Jumat. Saat sosialisasi program sekolah awal tahun, orang tua diminta mengisi kesediaan waktu bershodaqoh makanan. Kebanyakan memilih tanggal yang dekat dengan ultah si anak. Kalau Hanif, berhubung emaknya telat datang waktu itu, jadinya dapat tanggal yang tersisa hehe... Gak papa, yang penting kan niatnya^^. Makanannya boleh apa saja, disarankan yang tidak mengandung MSG, pewarna dan pemanis buatan. 

Kali ini saya berencana membuat bitterballen kentang, bakpao ubi ungu, dan puding telor ceplok. Sebenarnya bisa saja saya membeli snack kemasan. Tapi selama ini jika shodaqoh makanannya seperti itu, Hanif selalu di'aman'kan alias tidak dikasih makanan. Padahal saya ingin Hanif bisa makan bersama teman-temannya. Jadi mau tak mau saya harus membuat sendiri makanan yang 'lumayan' aman untuk Hanif juga bisa diterima teman-temannya. Kenapa saya bilang lumayan? Yaa...karena snack yang saya buat tidak 100% bebas gluten, masih pakai terigu protein rendah. 

Untuk mempercantik tampilan, saya juga membuat tusuk gigi hias hehe... Terinspirasi dari flag toothpick. Caranya gampang, cukup cetak gambar karakter anak. Gunting bulat-bulat dan tempelkan kertas mengapit tusuk gigi. Jadi deh...

lucu yaa..
Proyek pertama bikin bitterballen kentang. Saya pilih bitterballen karena ngga perlu repot mengisi, tinggal campur dan buletin hehe...

Resepnya:
650 gram kentang, kukus dan haluskan
200 gram daging cincang
150 ml susu cair
90 gram keju, parut
1 batang wortel parut
2 sdm tepung terigu
3 siung bawang putih, cincang
1 buah bawang bombay kecil, iris
Daun bawang dan seledri secukupnya
Garam dan merica secukupnya
3 butir telur dan panir untuk pelapis

Cara:
  1. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum, tambahkan daging cincang dan wortel parut. Tambahkan susu cair, masak hingga matang sambil diaduk.
  2. Tambahkan terigu, kentang, keju, daun bawang, seledri, garam dan merica, aduk sampai matang dan mengental. Jika dirasa terlalu kering, boleh ditambahkan air sedikit. Mengaduknya memang harus sering untuk menghindari gosong di bawah.
  3. Angkat dan tunggu sampai dingin. Bulatkan sesuai selera. Gulingkan ke panir, lalu ke telur kocok dan ke panir lagi. Simpan dalam kulkas dan goreng sesaat sebelum disajikan.
Hasil 55 biji

Proyek pertama lancaaar. Proyek kedua adalah bakpau ubi ungu isi blueberry. Saya belum pernah membuat bakpau ubi ungu sebelumnya. Jadi ini first trial hehe... Maaf ya anak-anak kalau penampilannya agak kurang menyakinkan hehe...

Bahan:
400 gram terigu protein rendah
200 gram ubi ungu yang telah dikukus dan dihaluskan
3 sdm gula tepung
3 sdt fermipan
40 gram margarin
250 ml air es
1 sdt BP

Cara:
  1. Campur semua bahan kering: terigu, gula, ubi, fermipan, tambahkan air es. Uleni sampai hampir kalis. Pakai mixer ulir juga bisa.
  2. Terakhir tambahkan margarin dan uleni sampai kalis. Diamkan kurleb 30 menit.
  3. Bulat-bulat sesuai selera, isi dengan selai blueberry dan alasi tiap bakpau dengan kertas roti. Diamkan kembali 15 menit.
  4. Panaskan kukusan, jangan lupa lapisi tutup dengan serbet. Kukus bakpau selama 5 menit, atur jangan sampai bakpau berdesakan di dalam panci. Angkat dan sajikan...
Hasilnya 40 biji. Tampilannya engga terlalu bagus hiks, tapi rasanya enak. Saran saya jika menggunakan isian selai atau apapun yang sifatnya basah, usahakan jangan terlalu tipis memipihkan kulit bakpau ketika hendak menaruh isian. Kulit yang terlalu tipis akan membuat selai merembes keluar dan bakpau jadi tidak mengembang.

Proyek ketiga...fiuuuh...puding telor ceplok. Saya memakai puding susu rasa mangga dari Nutrijell untuk kuning telurnya dan agar-agar plain campur susu untuk putih telurnya.

Bahan:
2 bungkus puding susu mangga + 1000 ml air
2 bungkus agar-agar plain +1000 ml air
8 sdm susu bubuk
8 sdm gula pasir

Cara:

  1. Campur puding mangga dengan air, masak sampai mendidih. Tuang dalam cetakan kue mangkok, sisihkan.
  2. Campur agar-agar, air, susu dan gula. Tuang dalam cup puding setinggi setengah isi. Biarkan 5 menit, masukkan kuning telur di tengahnya.
Hasil 37 cup

Hwaaa...selesaaai. Walaupun kenyataannya gak segampang itu hehe... Tantangan puding telur ceplok adalah mencetak kuning telur dengan menggunakan 'hanya' 12 cetakan kue mangkok. Triknya rendam cetakan di nampan berisi air agar cepat beku (klo perlu kasih es^^) sementara panci puding dijerang di atas api keciiiil sambil aduk terus. Lalu memasukkan kuning telur juga harus pas ketika puding setengah beku jadi kuningnya tidak benar-benar tenggelam. Idealnya memang pakai wadah puding yang seperti mangkok kecil tapi berhubung ngga ada, saya pakai cup puding biasa. Yah...pintar-pintar putar otak untuk menyesuaikan dengan keadaan. Termasuk ketika pagi hari pukul 4 pagi, saya mendapati sebaskom puding kuning telur -yang sudah saya buat malam sebelumnya- ada di dalam freezer dan sudah bertabur merica bubuk. #pengen njerit "Haniiiif....." Sepertinya Hanif main masak-masakan ketika saya sudah terlelap. Akhirnya saya cuci semua puding sambil berharap mudah-mudahan rasa mericanya ngga meresap ke dalam. Alhamdulillah selesai tantangan shodaqoh makanan Hanif. Capeeeknyaa...gimana kalau masak sendiri buat hajatan ya? Ini baru 35 kotak^^

4 Feb 2015

(Late) Wrap Up Post: Receh Untuk Buku 2014 dan (Ikut lagi) Receh Untuk Buku 2015



Memang hal yang paling sulit untuk melakukan sesuatu adalah memulainya. Setelah sekian lama vakum menulis (gara-gara netbook rusak) dan ketika si netbook telah pulih kembali, baru sekarang (satu bulan kemudian) saya menguatkan tekad untuk memulai lagi hehe...


Tahun 2014 lalu saya ikutan challenge Receh Untuk Buku. Bulan Januari lalu saya bongkarlah itu celengan lalu menghitungnya. Menghitung recehan adalah tantangan tersendiri, apalagi menghitungnya pada saat jam kantor dan kepala kantor saya gemar melakukan sidak haha... Butuh 2 hari menghitungnya #dicicil sambil ditutupin kertas di atas meja. Alhamdulillah dapat 173.200. Saya belikan 2 buah buku, satu untuk saya dan satu untuk Hanif. Belinya online, jadi dibayar pakai internet banking. Receh yang sebenarnya saya tukar ke ToKem (Toko Kemanggisan) yang ada di dekat kantor. 


Buku yang saya beli judulnya Lapis-lapis Keberkahan-nya Salim A. Fillah (atas rekomendasi teman) dan Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul-nya Yas Marina (ini karena saya jatuh hati sama covernya^^). Total plus ongkir 159.500. Pembelian buku ini menandai niat saya untuk lebih banyak membaca buku agama tahun ini. Saya merasa sejak beberapa tahun ini bacaan saya agak kurang berimbang antara dunia dan akhirat >_< Amiiin 

Oh iya, tahun ini saya mau ikutan lagi challenge-nya yaaa... Yang berminat, mampir aja ke blog floriayasmin.