13 Mar 2013

Welcome to The Jungle

"Welcome to The Jungle, bu..." Begitulah message yang saya terima dari seorang teman ketika tahu saya akan kembali aktif bekerja. Sekarang saya harus bangun pagi-pagi dan masak karena Hanif bawa bekal makan siang ke sekolah. Lalu bersiap-siap dan harus sudah meluncur paling lambat jam setengah tujuh pagi. Menempuh perjalanan 14 km dengan sepeda motor membuat saya sadar akan pesan teman saya. Memang benar adanya, sepanjang jalan saya menjumpai belantara manusia, motor dan mobil. Bedanya bukan udara segar yang terhirup, tapi debu dan asap uhuks.... Untung pakai masker, must-have-item for biker. Hari pertama ngantor saya sempat terkaget-kaget dengan banyak hal. Mulai dari lupa cara menghidupkan mesin fotokopi, lupa cara mentransfer telepon ke nomor ekstensi, lupa password intranet, sampai-sampai mesin absensi pun lupa sama jari saya:D Harus berkali-kali pasang jempol, baru bisa verifikasi. Selama saya off 2 tahun, banyak peningkatan di kantor. Gedungnya nambah, fasilitasnya pun semakin bagus (kata temen kamarnya kayak hotel^^), penomoran surat sudah terkomputerisasi, tapi sayang mushollanya masih istiqomah, gitu-gitu aja.  Saya ditempatkan di Subbagian Humas dan Kepegawaian, syukurlah ngga di Keuangan lagi. Sejak dulu memang pengen banget merasakan kerja di bidang lain selain Keuangan. Orang-orang di Keuangan pun saya lihat masih yang itu-itu juga, sama seperti 2 tahun lalu. Maklum ngga gampang me-rolling pegawai ke Keuangan karena butuh adaptasi yang lumayan lama untuk kerjanya. Kerjaan di Kepegawaian...so far sih nganggur hehe... Saya sudah berusaha proaktif, responnya "bentar mba, dibuatkan urjabnya dulu per orang" -_-'  Yawda deh, dinikmati aja.
Hanif...alhamdulillah cukup cepat beradaptasi. Kata gurunya di sekolah tiga hari pertama saya tinggal, Hanif kadang nangis tiba-tiba sambil panggil "ibu..."*hiks.... Tapi seterusnya lancar, bahkan sudah ngga nangis lagi saat saya berangkat di pagi hari. Makannya juga lahap, malahan si mbak yang jagain nambahin porsi kalau Hanif masih mau. Pantesan masak nasi yang biasanya cukup sampai sore, jadi kurang. Urusan masak-memasak memang masih saya handle, sengaja supaya kemampuan masak saya ngga mandeg, jadi ibu sejati hehe...amiiin. Lebih enak ngga terlalu tergantung orang lain. Semoga saya bisa istiqomah menjalani semua ini dan semoga Allah memberikan kemudahan di dalamnya. Semoga perkembangan Hanif semakin baik juga. Amiin.