12 Agu 2011

The Joy of July

Bulan Juli lalu adalah bulan yang membahagiakan. Haha...karena si ayah pulang liburan selama 1 bulan. Ya...kami berdua memang ditinggal di Indonesia, sementara si ayah berjuang menyelesaikan S2nya di Australia. Sebenarnya awalnya kami berencana untuk menyusul di tahun 2011 ini, tapi ternyata Allah berkehendak lain. Hanif adalah prioritas kami sekarang. Demi keberlanjutan terapinya, akhirnya saya dan Hanif tetap tinggal di Indo. Toh tinggal setahun ini.

Kepulangan si ayah kali ini ternyata membuat Hanif senang, ibunya juga sih hehe... Ada beberapa perubahan yang nyata dibandingkan kepulangan ayahnya yang lalu-lalu. Jika sehari-harinya Hanif tidur dengan saya, ketika ada ayahnya ia hanya mau tidur dengan ayahnya. Bahkan saya masuk kamar untuk mengambil baju pun tidak boleh karena dikiranya saya mau tidur di kamar hehe... Saat saya harus pergi sendiri tanpa si ayah, Hanif kebingungan dan nangis harus ikut ibu atau tinggal di rumah dengan ayah. Padahal sebelumnya kemana pun saya pergi, Hanif pasti ngikut. Perkembangan terapinya pun membaik, ia lebih enjoy. Satu lagi perubahan yang kentara, Hanif tambah gemuk. Gimana engga, si ayah camilannya banyak hehe... Alhamdulillah, ternyata meski ditinggal lama bonding ayah dan anak tetep ada. Padahal kalau lagi ‘nonton ayah’ –istilah Hanif untuk komunikasi via Skype dengan si ayah-, ia harus ditarik-tarik untuk sekedar bilang ‘hallo ayah’. Setelahnya langsung ngacir. Untungnya liburan kali ini timingnya juga pas dengan awal masuk sekolah. Setidaknya saya tidak sendirian menjalani orientasi sekolah dan wawancara dengan pihak sekolah Hanif. Kami juga tidak pergi ke mana-mana selama sebulan itu. Selain sibuk dengan persiapan sekolah Hanif –orientasi, wawancara, sosialisasi kegiatan-, kami cuma sempat ke pesta buku jakarta dan mengunjungi pameran kreasi anak bangsa di JCC.

Bulan Juli yang menyenangkan. Semoga Agustus sampai Desember ini berlalu dengan cepat dan si ayah juga lancar menyelesaikan kuliahnya, jadi cepet pulang. Moga-moga juga bisa penempatan Jakarta. Haha...berharap boleh kan?. Amiin..