Ada satu taman hiburan yang bisa dijadikan alternatif menghabiskan akhir pekan bersama anak, letaknya di kota Bogor. Tidak terlalu jauh karena dapat ditempuh dalam waktu 2 jam-an dengan kereta. Namanya Taman Topi. Lokasinya tepat di depan stasiun Bogor, jadi tidak perlu naik angkot lagi untuk mencapainya. Libur Imlek kemarin, kami bertiga pergi ke sana atas rekomendasi teman pengajian yang sering mengajak keempat anaknya ke sana jika liburan tiba. Rencananya mendadak gara-gara Hanif rewel minta jalan-jalan setelah ngendon melulu di rumah selama weekend. Daripada ke mall, kami putuskan ke Taman Topi yang saat terakhir ke Bogor belum sempat kami kunjungi.
Berangkat dari rumah jam 10 pagi, gambling tanpa melihat jadwal kereta. Alhamdulillah dapat kereta jam 10.40, sampai stasiun Tanah Abang jam 11-an, kemudian nyambung kereta ke Bogor jam 11.20. Kami turun di stasiun Bogor jam 12 siang langsung disambut hujan deras. Berteduh sebentar sembari tanya tukang becak di mana pintu masuk ke Taman Topi. Ternyata jalan masuknya ada di sebelah kanan pintu keluar stasiun berjarak 25 meteran. Kelihatan deh topi-topinya. Oh iya, alasan disebut Taman Topi karena toko-toko di sekitar taman beratap beton cor yang dibentuk bermacam-macam topi, mulai topi tentara sampai sombrero. Pas masuk lebih ke dalam lagi, saya baru tahu ternyata di dalamnya ada taman bermain. Tadinya saya pikir taman biasa doang. Namanya Taman Ade Irma Suryani, dikelola oleh pemkot Bogor (baca di tiket). HTMnya 5000 perak per orang, anak di atas 3 tahun harus bayar. Di dalamnya banyak permainan anak-anak, yang untuk menaikinya harus bayar lagi per permainan. Tiket permainannya cukup terjangkau antara 3 ribu sampai 10 ribu. Yang 3 ribu, ada komidi puter, gajah terbang, kincir air,kereta caterpillar. Kereta yang dinaiki Hanif tiketnya 5 ribu. Rupanya Hanif ngga mau naik kereta yang ngga mirip sama kereta alias bentuk hewan. Dia maunya naik yang ada cerobongnya, suaranya mirip kereta dan ada terowongannya. Pinter juga...ngga mau kereta palsu hehe... Tiket monorail harganya 8 ribu, kita bisa mengelilingi taman dan melihat dari atas. Yang paling mahal Bombom Car, 10 ribu. Mungkin karena peminatnya banyak kali. Jika anak masih terlalu kecil, jangan khawatir ada beberapa permainan yang memungkinkan orang tua ikutan, seperti komidi putar, gajah terbang, atau naik monorail. Untuk orang dewasa biar ngga bosen nungguin, ada juga terapi ikan. Itu...yang kakinya direndam trus ditotol-totol ikan kecil-kecil. Lupa harganya berapa. Kita bisa juga memberi makan ikan, ada kolamnya juga di situ. Makanan ikan harganya seribu. Perahu-perahuan juga ada, ngga tahu harganya berapa. Hanif cuma mau naik kereta, kincir air dan monorail. Kereta 3 kali, kincir 2 kali dan monorail 2 kali. Jadi habisnya (3x5 ribu)+(2x3 ribu)+(2x8 ribu)+(3x5 ribu tiket masuk) = 52 ribu. Tiket commuter line pp = (6 ribu+7 ribu) x 2 orang x 2 pp=52 ribu. Totalnya 52 ribu+52 ribu+3 ribu penitipan motor = 107 ribu. Belum termasuk makan loh ya. Jika mau hemat, bawalah makan sendiri dan tikar. Banyak juga koq yang duduk-duduk ala piknik di sana. Tapi kalau ingin praktis, di sekitaran taman ada banyak tempat makan, fastfood CFC jg ada. Mau yang lebih murah, tinggal nyebrang makan di pasar sebelah stasiun. Pulangnya kami naik kereta jam 15.30. Sembari nunggu kereta, saya sempat jalan-jalan di pasar dan membeli piyama untuk Hanif. Akhirnya kereta datang, kami pulang dan sampai di rumah pukul 17.30. Alhamdulillah Hanif senang, senang naik commuter, senang juga main-main di Taman Topi.
Mengajari Hanif membeli tiket.
Hanif yang hepi naik kereta.
Hanif naik monorail sama ibu.