9 Apr 2012

Fakta tentang MSG

Para bunda tentunya sudah tahu dampak negatif pemakaian MSG. Tak hanya bagi anak berkebutuhan khusus saja, MSG juga berpengaruh buruk pada anak yang ‘normal’. Hal ini tentu menuntut kecermatan bunda untuk memilih asupan terbaik bagi buah hati kita. Berikut beberapa cara menghindari MSG yang saya baca dari sebuah artikel.
  1. Bacalah dengan cermat bahan pembuat makanan (untuk makanan kemasan). Label seperti ‘fresh’, ‘100% natural’, ‘No artificial flavours’, bahkan ‘No added MSG’ tidak menjamin ketiadaan MSG dalam kandungannya.
  2. Hindari ‘kode 600’ yang merupakan kode dari penguat rasa, sbb: 620 glutamic acid, 621 monosodium glutamate atau MSG (umami), 622 monopotassium glutamate, 623 calcium glutamate, 624 monammonium glutamate, 625 magnesium glutamate, 627 disodium guanylate atau DSG, 631 disodium inositate atau DSI, 635 disodium ribonucleotides.
  3. Hindari bubuk penyedap MSG yang seringkali disebut sebagai gourmet powder, vetsin, chicken salt, atau seasoned salt.
  4. Hindari pula sumber MSG yang terselubung. Sebagian besar konsumen seringkali tidak menyadari bahwa bahan seperti protein sayur terhidrolisa (hydrolised vegetable protein) sebenarnya mengandung glutamat bebas yang secara esensi sama dengan MSG. Glutamat bebas bisa ditambahkan sebagai perasa tambahan dengan nama: natural flavours, flavours, kombu extract, broth, vegetable powder, tomato powder, soy powder, all purpose seasoning, all stocks dan stock cubes. Glutamat bebas dapat juga terdaftar sebagai HVP (hydrolysed vegetable protein) dan HPP (hydrolysed plant protein) serta kombinasi dari kata-kata berikut: 
  • hidrolyzed, autolyzed, formulated 
  • vegetable, wheat, gluten, soy, maize, plant 
  • protein

Nah bunda, mari jadi konsumen cerdas dan berikan yang terbaik untuk buah hati kita. 

Tips ala saya –yang dulu seringkali ngga pede kalau ngga pakai MSG^^: 

  1. Sediakan fillet dada ayam atau udang kupas di freezer. Gunanya untuk penyedap alami ketika masak sup atau tumisan. Masukkan dalam jumlah sedikit dalam masakan, pasti rasanya langsung enak.
  2. Tambah jumlah bawang putih dalam masakan, tapi jangan kebanyakan juga ya.
  3. Biasakan anak makan masakan nonMSG sejak dini. Jelaskan juga akibatnya pada anak, jika ia sudah bisa diajak diskusi.
  4. Jadilah contoh untuk anak kita,bunda. Demi anak, marilah kita makan makanan nonMSG pula. Emang sih rasanya kurang mantep buat lidah saya –yang sering dihajar makanan warung dari jaman ngekos-. Andalan saya biasanya sambel atau tunggu aja sampai laper...dijamin enak banget rasanya^^.
Sumbernya dari sini.