Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Resensi Buku: Ghost Girl

Gambar
Pengarang: Tonya Hurley Penerbit: Atria Halaman: 402 halaman Buku ini berkisah tentang Charlotte, yang selalu berusaha keras untuk ‘terlihat’. Ia menghabiskan masa liburannya dengan ‘perombakan diri dosis tinggi’ agar bisa menjadi one of the popular girl. Sayangnya di hari pertama sekolah, ketika akhirnya guru fisika memasangkan dirinya dengan Damen –cowok yang ditaksirnya- dalam satu tim, Charlotte malah meninggal karena tersedak permen gummy bear. Arwahnya kemudian bergabung dengan sekelompok arwah anak lain yang juga sedang menunggu untuk menyelesaikan ‘urusan yang belum selesai’. Charlotte berpikir Damenlah urusannya yang belum selesai, bahwa ia belum sempat pergi ke Pesta Dansa Musim Gugur bersamanya, belum pernah dicium olehnya. Oleh karena itu, ketika Scarlet, adik Petula –cewek terpopuler di sekolah-, ternyata bisa melihat arwahnya, Charlotte merasa inilah kesempatan untuknya. Mereka bertukar arwah. Charlotte berperan sebagai Scarlet dan mendekati Damen, sem...

Resensi: Ayahku (Bukan) Pembohong

Gambar
  Pengarang: Tere-Liye Penerbit: Gramedia Halaman: 299 halaman Dam dibesarkan bersama cerita-cerita sang ayah. Dari semua cerita ayahnya, yang paling seru bagi Dam adalah kisah petualangan ayah sewaktu masih muda dan merantau ke luar negeri. Bayangkan ayah yang pegawai biasa pernah kenal dengan Sang Kapten -pemain sepak bola terkenal Eropa idola Dam- saat Sang Kapten kecil masih jadi pengantar sup jamur. Bukankah itu jauh lebih hebat daripada Jarjit –musuhnya di sekolah- yang begitu sombong hanya karena bisa mendapat bola bertanda tangan Sang Kapten?  Tak hanya itu, ayahnya juga pernah bertemu dengan Suku Penguasa Angin dan berkunjung ke Lembah Bukhara, tempat terindah di dunia yang tersembunyi. Tapi ia tahu ayah selalu mengajarinya untuk rendah hati, tak boleh sombong. Dam pun menahan diri untuk tidak menyombongkan kisah petualangan ayahnya. Hingga suatu ketika Sang Kapten berkesempatan datang ke kotanya untuk bertanding, tentu saja Dam menonton bersama aya...

[Resensi Buku] Living with Dislexia

Gambar
Penerbit: Qanita Penulis: Lissa Weinstein, Ph.D. Halaman: 352 halaman “Bagiku huruf-huruf itu sama sekali tidak masuk akal. Mengenali huruf itu saja aku tidak bisa. Semuanya hanya kelihatan seperti garis-garis lekuk yang tak ada artinya.” –David, 7 tahun. David terlahir sebagai bayi yang sempurna. Dia lucu dan menggemaskan. Saat usianya beranjak balita, David mulai menunjukkan minatnya pada sains dan fakta. Ia selalu mempertanyakan banyak hal meski kadang ucapan David yang tak begitu jelas membuat orang lain berkata “Apa? Apa?”. Tapi Lissa, sang ibu, selalu mengerti ucapan David dan baginya David anak yang cerdas. Hingga suatu ketika di malam kunjungan sekolah TK David, seorang gurunya menyimpulkan David agak tertinggal dalam keterampilan wicara. Pihak sekolah menyarankan agar David diterapi wicara. Dari berbagai tes yang dilakukan, terkuaklah permasalahan sebenarnya bahwa David menyandang dislexia, nilai tes IQnya rata-rata bawah dan dia didiagnosa tak akan bisa me...