Lebaran kali ini lagi-lagi tak terlewati bersama si ayah.
Ayahnya Hanif kebetulan mendapatkan kesempatan shortcourse ke Beijing selama 3
minggu. Ya sudahlah, saya dan Hanif pun pulang kampung lebih awal. Tapi meski
minus si ayah, lebaran tahun ini tetap terasa ramai. Adik saya dan keluarganya
pulang ke Maos tahun ini. Terakhir kali kami bersua waktu lebaran terakhir di
Kediri 2 tahun yang lalu, sekarang membernya sudah nambah yaitu Panji, anak
adikku yang baru berusia 1 tahun. Selain itu, yang membuat lebaran ini lebih istimewa
adalah kehadiran om dan tante –adik-adik ibu- yang jauh-jauh datang dari Surabaya.
Saya juga bersyukur karena ada bala bantuan untuk memasak hidangan lebaran.
Tadinya saya sempat khawatir dan ngga pede kalau harus masak sendirian. Secara
masih chef amatiran hehe...
Keadaan ibu...meski semakin menurun tetapi ibu
terlihat senang kami semua bisa berkumpul. Sementara itu ayah yang badannya
semakin kurus ternyata terkena hipertiroid. Alhamdulillah kondisinya sedikit
membaik setelah mengkonsumsi obat dokter. Trus alhamdulillah juga tahun ini
Hanif lebih kuat daripada tahun kemarin. Meski makan berbagai macam kue dan
permen, Hanif ngga terlalu ngiler dan jadwal tidurnya juga tetap normal. Tapi
memang aktivitas fisiknya jadi berlebih dan harus disalurkan, lari-lari
keliling rumah dan bersepeda di sore hari. Karena jalanan di Maos relatif rata,
Hanif mau mengayuh sepedanya. Bahkan saking kencengnya, saya sampai ngos-ngosan
mengikutinya dari belakang –secara Hanif belum bisa ngerem-. Hanif juga kelihatan
senang di rumah Mbahnya, tambah item hehe... Semoga kami bisa pulang lebih
sering lagi^^...
|
Keluarga adekku |
|
Keluarga ibu dari Surabaya |
|
Foto bareng Hanif |
|
Ayah dan Om Slamet |
|
Ibuku dan Tante Marti |