ni ending movienya |
27 Nov 2011
Flipped
26 Nov 2011
Bolu Ketan Item Kukus
Bolu ketan item lumayan sering saya bikin untuk Hanif masa-masa awal dia harus diet. Bikinnya praktis dan rasanya juga legit. Resepnya saya dapat dari mamanya Raihan, teman satu tempat terapi, dengan modifikasi sana-sini. Saya biasa pakai ukuran gelas kopi (yang sering dipakai ngopi di warung, gelasnya ada garis horizontalnya dua dan garis2 vertikal di bagian bawah) berhubung timbangan Lion Star saya ngga terlalu akurat. Digoyang dikit, jarumnya langsung geser:p. Saya memang ngga terlalu saklek untuk takaran ketika bikin kue. Yang penting jadi, bisa dimakan dan anaknya doyan hehe...
Ini resepnya:
6 butir telur, buang 4 putihnya
1 gelas gula pasir
1 sdt TBM (ngga pake jg gpp)
Vanilli secukupnya
1,5 gelas tepung ketan hitam
0,5 gelas tepung mocaf
4 sdm penuh margarin, dicairkan
Caranya:
1. Kocok telur, gula, TBM dan vanilli sampai mengembang (kurleb 15 menit, kecepatan maks ya).
2. Masukkan tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk manual.
3. Terakhir masukkan margarin cair, aduk balik sampai rata.
4. Olesi loyang dengan margarin, tuang adonan. Kukus selama 35 menit. Tutup tutup panci pake serbet ya.
Gampang kaaan. Bolu ketan item juga bisa dipanggang pake Happy Call. Lebih enak karena ada pinggiran gosongnya. Juga lebih cepat karena memanggangnya cuma 12-15 menit. Ini penampakannya hoho...
Tips:
1. Mengaduk tepung dan margarinnya harus perlahan dan tidak terlalu lama agar adonannya ngga kempis lagi dan kue akan mengembang sempurna.
2. Jika memanggang pake happy call, sebaiknya margarinnya dicairkan di pan-nya. Jangan lupa dioleskan di pan bagian atasnya. Alasannya biar ngga ada yang kebuang dan memperkecil kemungkinan lengket. Saya biasa memanggang sekitar 7 menit, lalu dibalik 5 menit dengan api kecil tapi ngga kecil banget. Pernah juga pake 10 menit/5 menit dengan api kecil banget, hasilnya warna matangnya lebih rata. Suka2 aja, pilih yang mana. Selama memanggang, pan jangan dibuka-buka. Percaya aja insya Allah mateng hehe... *sambil berdoa.
Morning Light
Class Visit
“So...bakso.... Ibu Guru punya bakso nih! Siapa mau beli?.”
Anak-anak berebut menghampiri. “Aku! Aku!.”
“Ayo, yang anak sholeh, duduk dulu. Kasihan yang di belakang ngga bisa lihat”
“Nih, bakso yang ini terbuat dari kayu. Boleh disusun jadi menara. Ditumpuk dua boleh, satu-satu pun boleh. Biar tinggi kayak menara WTC.”
“Kalau mau pipis ke WTC ya bu?.”
Hehe...itulah percakapan yang sempat saya dengar ketika mengikuti Class Visit di sekolah Hanif. Ibu Guru sedang mengajari anak-anak membuat menara dari balok kayu. Saya dan Bu Dewi, salah satu wali murid juga, berkesempatan ikut Class Visit minggu lalu. Tujuannya untuk memberikan masukan pada pihak sekolah tentang kegiatan belajar, baik metode, media, maupun cara pengajaran. Selama 1,5 jam di dalam kelas, saya diperkenalkan sebagai guru baru...hanya untuk sehari hehe...dan selanjutnya menjadi asisten Ibu Guru. Kegiatan hari itu sholat dhuha, meronce, menyusun menara, memasang puzzle, lalu makan snack bersama. Subhanallah...ibu gurunya sudah oke cara mengajarnya. Malah saya yang jadi berlajar banyak hari itu. Tentang bagaimana cara bicara yang menarik perhatian anak, melerai anak yang bertengkar, membujuk yang nangis, mengajari sholat, sampai membiarkan anak makan secara mandiri meski berantakan. Padahal ibu gurunya sebagian besar masih single loh. Sayangnya saya tidak bisa visit di kelas Hanif karena Hanif kolokan kalau ada ibunya. Tapi saya cukup puas mendengar cerita Bu Dewi yang visit di kelas Hanif. Katanya “Hanif mau ikut kegiatan, Bu”. Alhamdulillah...