21 Jul 2025

Mendadak Musikal Keluarga Cemara


Minggu lalu adalah minggu yang hectic. Beberapa tenggat jatuh di tanggal yang sama membuat saya sempat bergadang. Kebiasaan saya ketika kerja (selain menulis) supaya tidak mengantuk sembari mendengar playlist secara acak di youtube. Tiba-tiba sebuah lagu mampir ke telinga saya dengan suara khas Quinn Salman. Eh lagu apa nih koq enak batin saya. Ternyata lagu yang berjudul Indah Apa Adanya itu salah satu lagu dari musikal Keluarga Cemara. Saya penasaran lalu mengulik lebih jauh lagu lagu lainnya. Waah bagus bagus... Alhasil saya impulsif check out tiket musikalnya pas di hari terakhir show. Rupaya musikal tersebut sudah digelar selama sebulan liburan sekolah. Kali ini saya izin ke suami untuk tidak ajak anak anak. Selain karena tiketnya tinggal sedikit, durasi jadi pertimbangan mengingat Hanif dan Karim seringkali minta keluar ketika nonton bioskop. Sekalian mau jeda sejenak dari hiruk pikuk penilaian uts. Berhubung ini kali pertama menonton musikal jadi saya pilih tiket yang paling murah. Nama seatnya obstructed view, yang anehnya tidak ada di denah seat. Kursi tersisa hanya 1 paling ujung kiri. Harganya 150 ribu, masih dapat diskon dari poin jadi 135 ribu. Haha...emak emak modis pokoknya.

salah satu pintu masuk di sebelah kiri pintu mall

Pada hari H pertunjukan saya berangkat dengan KRL lanjut ojek online ke lokasi yakni Ciputra Artpreneur. Awalnya saya pikir lokasinya di dekat Mal Ciputra Grogol. Eh ternyata waktu input tujuan di Gojek baru sadar kalau tempatnya di Ciputra World Kuningan. Sesampainya di sana, ternyata antrian lift menuju lantai 11F penuh. Jadinya saya pakai eskalator. Lumayan juga, saran maksimal datang 30 menit sebelum show untuk antisipasi lift penuh. Kalau ditambah harus cari parkir mobil, mesti spare waktu lebih awal lagi. 

view dari seat obstructed (ada TV di sebelah kiri)

Pas masuk ke area duduk, barulah saya ngeh ternyata obstructed itu terhalang tiang panggung jadi tidak bisa full dapat view stagenya. Sisi positifnya sih kursinya depan banget jadi bisa lihat pemainnya secara close up. Alhamdulillahnya lagi saya dapat kursi di sisi kiri panggung yang ternyata banyak adegan dalam rumah yang dilakukan di sebelah kanan panggung. Tapi di sebelah panggung juga terpasang televisi ukuran 42 inch sehingga tetap bisa menonton bagian panggung kiri yang terhalang.  Not bad lah untuk pengalaman pertama.


Cerita yang diangkat di musikal ini adalah dari awal perkenalan abah dan emak, menikah, punya anak Euis dan Ara, bangkrut karena tertipu, pindah ke desa, adaptasi sampai penerimaan yang ditutup dengan kelahiran si bungsu Agil. Sejujurnya saya bukan penggemar serial Keluarga Cemara dulu. Menurut saya ceritanya agak sedih, meski mereka bahagia ya dalam kesederhanaan. Tapi agak tidak relate bagi saya yang anak komplek saat itu *hilih gaya ya. Lalu yang bikin saya pengen nonton musikal ini ya lagu-lagunya. Begitu menyaksikannya secara langsung...wooow...bagus bangeeet. Lagu-lagunya engga ada yang failed, dimainkan secara live orkestra, dipadu dengan koreo yang apik dan kostum yang meriah. Setting panggungnya dan lighting juga oke banget. Padahal panggungnya tidak terlalu luas tapi diatur secara efisien untuk dapat digunakan berbagai adegan hanya dengan sedikit geser-geser. Jadi dejavu ingat komik favorit saya Topeng Kaca, oh gini ternyata panggung teater. Bisa multifungsi, kadang jadi kamar, berikutnya bisa jadi panggung aksi demo.

Kalau dari sisi konten musikalnya, ternyata ga sesedih serialnya jaman dahulu. Malah ini terasa meriah ada unsur komedinya, romannya dan juga haru. Penciptanya juga cerdik memasukkan unsur kekinian seperti beberapa lagu viral di tiktok, velocity dan ancaman dihukum ke barak ala kang dedy mulyadi wkwk. Bahkan ada satu kejadian ada penonton anak yang nangis lumayan kencang di tengah dialog, dengan santainya malah dimention dan jadi jokes oleh aktornya. Meski bapaknya lantas buru buru bawa anaknya keluar. Akting aktor-aktrisnya jempolan, saya kebagian nonton yang castnya ga ada Quinn Salman. Tapi ada Abby Galabby yang jebolan IMB jadi emak, lalu ada Mang Saswi dan Sita RSD jadi penduduk desanya. Kemudian di akhir show dapat surprise show dari Rapot yang membawakan lagu Opak Party. Awalnya ga tahu ini artis apa dari mana haha. Saya sampe googling oh ternyata podcaster. Dalam rangka strategi marketing di tahun ini, ada 7 lagu original musikal yang dinyanyikan oleh beberapa artis. Tahun sebelumnya lagu musikal hanya direkam oleh pemeran musikalnya (original cast recording). Kemudian para artis tersebut diundang sebagai kejutan atau gimmick di akhir beberapa show secara acak. Untuk sesi siang yang saya tonton ya Rapot itu, lalu yang sesi malam kabarnya ada Vidi Aldiano. Total durasi musikal sekitar 2,5 jam plus istirahat 20 menit di tengah. So far puas untuk pengalaman pertama menonton musikal. Jadi pengen nonton lagi waktu tahu ada Musikal Petualangan Sherina di TIM minggu depannya. Eh tapi tiketnya sudah sold out haha... Alhamdulillah dompet amaan. Lagipula kalaupun masih ada, saya juga akan berpikir ulang karena belum bisa bawa anak-anak. Bagi yang mau mengajak anak, harus dipastikan anak bisa tenang selama pertunjukan. Karena kalau ribut atau menangis, memang bisa mengganggu konsentrasi pemainnya. Sekian, akhirnya jadi dorongan untuk menulis blog lagi setelah setengah tahun haha.