Saya lagi pingin mengulas beberapa novel fiksi yang terinspirasi oleh Austen yang pernah saya baca. Maaf kalau reviewnya agak tidak detil karena beberapa sudah lama banget dibacanya.
1. Prada and Prejudice
Mandy Hubbard, 2009
Novel yang ditujukan untuk remaja ini berkisah tentang Callie, yang membeli sepatu Prada demi supaya dirinya dapat bergabung dengan 'geng populer' di sekolahnya. Tapi yang terjadi ia malah tersandung gara-gara sepatu Pradanya yang terlalu besar. Saat terbangun, Callie mendapati dirinya terlempar ke abad 18 dan bertemu seorang gadis periang bernama Emily. Emily hendak dijodohkan paksa oleh walinya yang juga sepupu Emily bernama Alex...
Kisah Callie ini tak benar-benar berdasarkan karya Austen, mungkin terinspirasi tepatnya. Prasangka yang terjadi antara Alex dan Callie sedikit banyak mirip dengan konflik Lizzie dan Mr Darcy. Cerita yang ringan dan memberi nilai yang cukup positif bagi para remaja untuk bangga jadi diri sendiri.
2. Mr. Darcy, Vampyre
Amanda Grange, 2009
Berlatar belakang setelah pernikahan antara Lizzie dan Mr Darcy, Lizzie mulai menyadari ada sesuatu yang disembunyikan suaminya. Berbagai kejadian yang janggal semakin membuat tanda tanya besar di benak Lizzie, sementara ia tinggal jauh dari keluarganya...
Terus terang saya agak lupa detail ceritanya. Pembaca tentu bisa langsung menebak apa yang terjadi dengan Darcy hanya dengan membaca judul novel ini. Ide awalnya sesungguhnya cukup menarik, tapi sayang penyampaian ceritanya tidak berjalan mulus dan membosankan. Saya hampir tidak dapat menyelesaikannya kalau saja tidak penasaran dengan ending cerita. Wajarlah bila saya tak ingat cerita persisnya, wong bacanya selayang pandang selintas lalu:D
3. Austenland
Shannon Hale, 2007
Jane begitu terobsesi dengan tokoh Mr Darcy dari film Pride and Prejudice hingga orang-orang terdekatnya beranggapan ia masih melajang di usianya yang kepala 3 karena terus saja mendambakan sosok Mr Darcy -yang jelas tak ada di dunia nyata-. Suatu ketika ia mendapatkan kabar bahwa salah seorang bibinya meninggal dan mewariskan sesuatu padanya. Ternyata warisan dari sang bibi berupa liburan di Austenland. Austenland adalah sebuah resort di mana pengunjungnya bisa berperan dan merasakan kehidupan abad ke-19, zaman di mana novel Jane Austen mengambil latar waktu. Di balik kegembiraannya bisa merasakan kehidupan ala Lizzie Bennet, Jane bertanya-tanya tentang maksud sang bibi memberikan hadiah ini padanya?
Austenland mungkin adalah impian bagi setiap penggemar novel Austen. Merasakan kehidupan abad pertengahan dengan rok-rok mengembang, kereta kuda, dan segala adab sopan santun ala bangsawan. Tapi seindah-indahnya kehidupan di Austenland, tetap saja hal itu tidak nyata. Buku ini adalah seri pertama dari serial Austenland. Ceritanya ringan dan menyenangkan ala2 chicklit (hehe...tahu kan pasti happy ending). Austenland juga sudah dibuat versi layar lebarnya dengan judul yang sama, tapi saya belum nonton.
bersambung....