Mungkin menjadi impian setiap orang tua penyandang autisme bahwa sang anak bisa bebas makan gluten. Karena hampir setiap makanan/jajanan melibatkan zat gluten ini -yang bahkan tidak bisa diproduksi di negeri sendiri alias masih mengimpor-. Artikel ini saya baca di majalah Tempo bulan Juni 2014. Rasanya seperti mendapatkan angin segar... walau saya tak sepenuhnya yakin dengan artikel ini. Selama ini Hanif masih menunjukkan efek ketika makan terigu. Mungkin suatu saat nanti... *berharap. Semoga bermanfaat.