Semakin sering ke dapur (ngga sering amaat...lebih sering dari waktu kuliah maksudnya), saya semakin memahami bahwa memasak itu memang bukan ilmu pasti. Kirologi tepatnya...serba dikiro-kiro *bhs jawa-red. Makanya tidak ada resep yang pasti untuk satu masakan. Bisa beda antara satu orang dengan yang lain, tergantung selera. Kini saya tidak lagi saklek mengikuti resep, modif sana-sini...sah-sah saja asal cocok dengan lidah kita. Begitupun percobaan kedua saya membuat cilok. Sebelumnya saya pernah bikin tapi ketika dingin ciloknya mengeras. Kali ini saya buat lebih banyak takaran airnya. Sempat kesal ketika membulat-bulat gara-gara lengket di tangan. Tapi untunglah saya teringat tips dari membuat pempek yakni lumuri tangan dengan minyak. Alhasil cilok kali ini selain lebih empuk juga lebih mulus^^.
150 gram sagu
150 gram terigu
300 ml air
2 siung bawang putih
1 sdm bawang merah goreng (kadang saya skip jika tak ada)
1,5 sdt garam
Seujung sdt penyedap (bisa diskip, tambahkan garam)
Daun bawang, iris tipis bagian hijaunya saja
Keju, potong dadu
Cara:
- Haluskan bawang putih dan bawang merah goreng. Larutkan dalam air bersama garam dan didihkan.
- Tuang air ke campuran tepung. Tambahkan daun bawang, aduk sampai rata. Jangan pake tangan yaa...panas wkwk...
- Bulat2 dan beri isian sesuai selera.
- Masukkan dalam air mendidih dan angkat ketika sudah mengapung.
- Sajikan dengan saos sambal atau bumbu pecel.
Yumm...jadinya sekitar 40 butir...mpe mblenger hehe...