19 Apr 2012

Just The Way They Are


Memperingati Hari Autis Sedunia yang jatuh tanggal 2 April lalu menyadarkan saya bahwa keberadaan para penyandang autis semakin banyak. Saya memang belum pernah ikut Walk for Autism yang biasanya diadakan saat Hari Autis, tapi cukup dengan melihat banyak anak-anak baru di tempat terapi Hanif. Ada yang usianya belum 2 tahun, tapi ada juga yang baru terdiagnosa di usia 8 tahun. Dengan semakin banyak informasi tentang autis, tentu meningkatkan kesadaran orang tua untuk waspada sejak dini sehingga banyak anak-anak balita sudah ikut terapi. Sedangkan yang terdiagnosa di usia sekolah, biasanya gejalanya sangat ringan sehingga baru terlihat ketika pelajaran di sekolah mulai sulit, seperti penyandang Asperger. 

Keberadaan anak-anak ini tak bisa diabaikan, apalagi dibuang begitu saja dari kehidupan kita. Anak autis sejatinya sama seperti anak-anak lain, dengan keunikannya masing-masing. Orang tualah yang harus menerima mereka apa adanya dan menyayanginya. Ya, kunci dari kesuksesan setiap anak adalah dukungan orang tua. Tak semua anak bisa sekolah S2, begitu juga anak autis tak semuanya bisa sekolah di sekolah umum. Jika tak bisa, janganlah dipaksakan. Kalau memang bisa, apa salahnya mencoba sekolah umum? Adalah tugas dari orang tua untuk mengenali bakat setiap anak. Bahkan ketika bakat itu tak kunjung tampak pun, tetaplah mencintai mereka tanpa syarat. 

Seorang ustadzah pernah mengatakan bahwa anak diamanahkan pada orang tua dalam satu paket. Ada paket syukur, ada juga paket sabar yang semuanya harus diterima dengan ikhlas. Mungkin saat ini anak kita termasuk paket sabar, yang menuntut kesabaran dan keikhlasan kita dalam mendidiknya. Tapi sesungguhnya masa depan adalah misteri. Kita tak pernah tahu apakah suatu saat nanti paket sabar kita akan berubah status jadi paket syukur? Atau sebaliknya paket syukur berubah jadi paket sabar? Apapun yang terjadi nanti, kita harus berusaha memberikan yang terbaik untuk anak kita sekarang dan yakin Allah pasti memberikan yang terbaik juga untuk hambaNya. Tak usah ambil pusing omongan orang tentang hukum karma atau apalah, yakinlah bahwa Allah memberikan yang terbaik. Anak kita adalah yang terbaik untuk kita dan menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik. Love them...just the way they are. Selamat Hari Autis^^.